8/06/2024

Bagian Kedua; Menghindari Maksiat


ุงู„ู‚ุณู… ุงู„ุซุงู†ูŠ ุงู„ู‚ูˆู„ ููŠ ุงุฌุชู†ุงุจ ุงู„ู…ุนุงุตู‰
ุชูˆุทุฆุฉ
ุงุนู„ู… ุงู† ู„ู„ุฏูŠู† ุดุทุฑูŠู†، ุฃุญุฏู‡ู…ุง: ุชุฑูƒ ุงู„ู…ู†ุงู‡ูŠ، ูˆุงู„ุขุฎุฑ: ูุนู„ ุงู„ุทุงุนุงุช.. ูˆุชุฑูƒ ุงู„ู…ู†ุงู‡ูŠ ู‡ูˆ ุงู„ุฃุดุฏ؛ ูุฅู† ุงู„ุทุงุนุงุช ูŠู‚ุฏุฑ ุนู„ูŠู‡ุง ูƒู„ ูˆุงุญุฏ، ูˆุชุฑูƒ ุงู„ุดู‡ูˆุงุช ู„ุง ูŠู‚ุฏุฑ ุนู„ูŠู‡ ุฅู„ุง ุงู„ุตุฏูŠู‚ูˆู†،

ูู„ุฐู„ูƒ ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: (ุงู„ู…ู‡ุงุฌุฑ ู…ู† ู‡ุฌุฑ ุงู„ุณูˆุก، ูˆุงู„ู…ุฌุงู‡ุฏ ู…ู† ุฌุงู‡ุฏ ู‡ูˆุงู‡) .
ูˆุงุนู„ู… ุฃู†ูƒ ุฅู†ู…ุง ุชุนุตูŠ ุงู„ู„ู‡ ุจุฌูˆุงุฑุญูƒ، ูˆู‡ูŠ ู†ุนู…ุฉ ู…ู† ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠูƒ ูˆุฃู…ุงู†ุฉ ู„ุฏูŠูƒ، ูุงุณุชุนุงู†ุชูƒ ุจู†ุนู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู…ุนุตูŠุชู‡ ุบุงูŠุฉ ุงู„ูƒูุฑุงู†، ูˆุฎูŠุงู†ุชูƒ ููŠ ุฃู…ุงู†ุฉ ุงุณุชูˆุฏุนู‡ุง ุงู„ู„ู‡ ุบุงูŠุฉ ุงู„ุทุบูŠุงู†؛ ูุฃุนุถุงุคูƒ ุฑุนุงูŠุงูƒ، ูุงู†ุธุฑ ูƒูŠู ุชุฑุนุงู‡ุง؛ ููƒู„ูƒู… ุฑุงุน، ูˆูƒู„ูƒู… ู…ุณุคูˆู„ ุนู† ุฑุนูŠุชู‡.
ูˆุงุนู„ู… ุฃู† ุฌู…ูŠุน ุฃุนุถุงุฆูƒ ุณุชุดู‡ุฏ ุนู„ูŠูƒ ููŠ ุนุฑุตุงุช ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ุจู„ุณุงู† ุทู„ู‚ ุฐู„ู‚، ุชูุถุญูƒ ุจู‡ ุนู„ู‰ ุฑุคูˆุณ ุงู„ุฎู„ุงุฆู‚، ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰: (ูŠูˆู… ุชุดู‡ุฏ ุนู„ูŠู‡ู… ุฃู„ุณู†ุชู‡ู… ูˆุฃูŠุฏูŠู‡ู… ูˆุฃุฑุฌู„ู‡ู… ุจู…ุง ูƒุงู†ูˆุง ูŠุนู…ู„ูˆู†) ، ูˆู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰: (ุงู„ูŠูˆู… ู†ุฎุชู… ุนู„ู‰ ุงููˆุงู‡ู‡ู… ูˆุชูƒู„ู…ู†ุง ุฃูŠุฏูŠู‡ู… ูˆุชุดู‡ุฏ ุฃุฑุฌู„ู‡ู… ุจู…ุง ูƒุงู†ูˆุง ูŠูƒุณุจูˆู†) . ูุงุญูุธ ูŠุง ู…ุณูƒูŠู† ุฌู…ูŠุน ุจุฏู†ูƒ ู…ู† ุงู„ู…ุนุงุตู‰، ูˆุฎุตูˆุตุง ุฃุนุถุงุกูƒ ุงู„ุณุจุนุฉ؛ ูุฅู† ุฌู‡ู†ู… ู„ู‡ุง ุณุจุนุฉ ุฃุจูˆุงุจ ู„ูƒู„ ุจุงุจ ู…ู†ู‡ู… ุฌุฒุก ู…ู‚ุณูˆู…، ูˆู„ุง ูŠุชุนูŠู† ู„ุชู„ูƒ ุงู„ุงุจูˆุงุจ ุฅู„ุง ู…ู† ุนุตุง ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุจู‡ุฐู‡ ุงู„ุงุนุถุงุก ุงู„ุณุจุนุฉ، ูˆู‡ูŠ: ุงู„ุนูŠู†، ูˆุงู„ุฃุฐู†، ูˆุงู„ู„ุณุงู†، ูˆุงู„ุจุทู†، ูˆุงู„ูุฑุฌ، ูˆุงู„ูŠุฏ، ูˆุงู„ุฑุฌู„.

ุขุฏุงุจ ุงู„ุนูŠู†
ุฃู…ุง ุงู„ุนูŠู†: ูุฅู†ู…ุง ุฎู„ู‚ุช ู„ูƒ ู„ุชู‡ุชุฏูŠ ุจู‡ุง ููŠ ุงู„ุธู„ู…ุงุช، ูˆุชุณุชุนูŠู† ุจู‡ุง ููŠ ุงู„ุญุงุฌุงุช، ูˆุชู†ุธุฑ ุจู‡ุง ุฅู„ู‰ ุนุฌุงุฆุจ ู…ู„ูƒูˆุช ุงู„ุฃุฑุถ ูˆุงู„ุณู…ูˆุงุช، ูˆุชุนุชุจุฑ ุจู…ุง ููŠู‡ุง ู…ู† ุงู„ุขูŠุงุช؛ ู† ูุงุญูุธู‡ุง ุนู† ุฃุฑุจุน: ุฃู† ุชู†ุธุฑ ุจู‡ุง ุฅู„ู‰ ุบูŠุฑ ู…ุญุฑู…، ุฃูˆ ุฅู„ู‰ ุตูˆุฑุฉ ู…ู„ูŠุญุฉ ูˆู„ุง ุจุดู‡ูˆุฉ ู†ูุณ، ุฃูˆ ุชู†ุธุฑ ุจู‡ุง ุฅู„ู‰ ู…ุณู„ู… ุจุนูŠู† ุงู„ุงุญุชู‚ุงุฑ، ุฃูˆ ุชุทู„ุน ุจู‡ุง ุนู„ู‰ ุนูŠุจ ู…ุณู„ู….

ุขุฏุงุจ ุงู„ุฃุฐู†
ูˆุฃู…ุง ุงู„ุฃุฐู†: ูุงุญูุธู‡ุง ุนู† ุฃู† ุชุตุบูŠ ุจู‡ุง ุฅู„ู‰ ุงู„ุจุฏุนุฉ، ุฃูˆ ุงู„ุบูŠุจุฉ، ุฃูˆ ุงู„ูุญุด، ุฃุงู„ุฎูˆุถ ููŠ ุงู„ุจุงุทู„، ุฃูˆ ุฐูƒุฑ ู…ุณุงูˆู‰ุก ุงู„ู†ุงุณ؛ ูุฅู†ู…ุง ุฎู„ู‚ุช ู„ูƒ ู„ุชุณู…ุน ุจู‡ุง ูƒู„ุงู… ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰، ูˆุณู†ุฉ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…، ูˆุญูƒู…ุฉ ุฃูˆู„ูŠุงุฆู‡، ูˆุชุชูˆุตู„ ุจุงุณุชูุงุฏุฉ ุงู„ุนู„ู… ุจู‡ุง ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ู„ูƒ ุงู„ู…ู‚ูŠู… ูˆุงู„ู†ุนูŠู… ุงู„ุฏุงุฆู… ููŠ ุฌูˆุงุฑ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†. ูุฅุฐุง ุฃุตุบูŠุช ุจู‡ุง ุฅู„ู‰ ุดูŠุก ู…ู† ุงู„ู…ูƒุงุฑู‡ ุตุงุฑ ู…ุง ูƒุงู† ู„ูƒ ุนู„ูŠูƒ، ูˆุงู†ู‚ู„ุจ ู…ุง ูƒุงู† ุณุจุจ ููˆุฒูƒ ุณุจุจ ู‡ู„ุงูƒูƒ، ูˆู‡ุฐุง ุบูŠุฉ ุงู„ุฎุณุฑุงู†. ูˆู„ุง ุชุธู† ุฃู† ุงู„ุฅุตู… ูŠุฎุชุต ุจู‡ ุงู„ู‚ุงุฆู„ ุฏูˆู† ุงู„ู…ุณุชู…ุน؛ ูููŠ ุงู„ุฎุจุฑ: (ุฃู† ุงู„ู…ุณุชู…ุน ุดุฑูŠูƒ ุงู„ู‚ุงุฆู„ ูˆู‡ูˆ ุฃุญุฏ ุงู„ู…ุบุชุงุจูŠู†) .
ุขุฏุงุจ ุงู„ู„ุณุงู† ูˆุฃู…ุง ุงู„ู„ุณุงู†: ูุฅู†ู…ุง ุฎู„ู‚ ู„ุชูƒุซุฑ ุจู‡ ุฐูƒุฑ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆุชู„ุงูˆุฉ ูƒุชุงุจู‡، ูˆุชุฑุดุฏู† ุจู‡ ุฎู„ู‚ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุฅู„ู‰ ุทุฑูŠู‚ู‡، ูˆุชุธู‡ุฑ ุจู‡ ู…ุง ููŠ ุถู…ูŠุฑูƒ ู…ู† ุญุงุฌุงุช ุฏูŠู†ูƒ ูˆุฏู†ูŠุงูƒ. ูุฅุฐุง ุงุณุชุนู…ู„ุชู‡ ููŠ ุบูŠุฑ ู…ุง ุฎู„ู‚ ู„ู‡، ูู‚ุฏ ูƒูุฑุช ู†ุนู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ููŠู‡، ูˆู‡ูˆ ุฃุบู„ุจ ุฃุนุถุงุฆูƒ ุนู„ูŠูƒ ูˆุนู„ู‰ ุณุงุฆุฑ ุงู„ุฎู„ู‚، ูˆู„ุง ูŠูƒุจ ุงู„ู†ุงุณ ููŠ ุงู„ู†ุงุฑ ุนู„ู‰ ู…ู†ุงุฎุฑู‡ู… ุฅู„ุง ุญุตุงุฆุฏ ุฃู„ุณู†ุชู‡ู….

ูุงุณุชุธู‡ุฑ ุนู„ูŠู‡ ุจุบุงูŠุฉ ู‚ูˆุชูƒ ุญุชู‰ ู„ุง ูŠูƒุจูƒ ููŠ ู‚ุนุฑ ุฌู‡ู†ู…، ูููŠ ุงู„ุฎุจุฑ: (ุฅู† ุงู„ุฑุฌู„ ู„ูŠุชูƒู„ู… ุจุงู„ูƒู„ู…ุฉ ู„ูŠุถุญูƒ ุจู‡ุง ุฃุตุญุงุจู‡ ููŠู‡ูˆูŠ ุจู‡ุง ููŠ ู‚ุนุฑ ุฌู‡ู†ู… ุณุจุนูŠู† ุฎุฑูŠูุง) ، ูˆุฑูˆู‰ ุฃู†ู‡ ู‚ุชู„ ุดู‡ูŠุฏ ููŠ ุงู„ู…ุนุฑูƒุฉ ุนู„ู‰ ุนู‡ุฏ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูู‚ุงู„ ู‚ุงุฆู„: ู† ู‡ู†ูŠุฆุง ู„ู‡ ุงู„ุฌู†ุฉ، ูู‚ุงู„: ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…: (ูˆู…ุง ูŠุฏุฑูŠูƒ ู„ุนู„ู‡ ูƒุงู† ูŠุชูƒู„ู… ููŠู…ุง ู„ุง ูŠุนู†ูŠู‡، ูˆูŠุจุฎู„ ุจู…ุง ู„ุง ูŠุบู†ูŠู‡)



Ketahuilah, bahwa agama Islam terdiri atas dua bagian: meninggalkan apa yang dilarang dan melakukan amal ketaatan. Meninggalkan apa yang dilarang jauh lebih sulit karena melakukan amal ketaatan dapat di­lakukan setiap orang, sedangkan meninggalkan syahwat hanya bisa diwujudkan oleh mereka yang tergolong shid­diqun. Oleh karena itu, Rasulullah SAW. bersabda, “Orang yang berhijrah adalah yang meninggalkan keburukan, sedangkan orang yang berjihad adalah yang berjuang melawan hawa nafsunya.” Ketahuilah bahwa ketika engkau bermaksiat sesungguhnya engkau melakukan maksiat tersebut dengan anggota badanmu padahal ia merupakan nikmat dan amanat Allah yang diberikan kepadamu. Mempergunakan nikmat Allah dalam rang­kat bermaksiat kepada-Nya adalah puncak kekufuran. Dan berkhianat terhadap amanat yang dititipkan Allah kepadamu betul-betul merupakan perbuatan yang me­lampaui batas. Anggota badanmu adalah rakyat atau gembalaanmu, maka perhatikan dengan baik bagaimana kamu menggembalakan mereka. Masing-masing kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung ja­wab atas yang dipimpinnya. Sadarlah bahwa semua anggota badanmu akan menjadi saksi atasmu pada hari kiamat dengan lidah yang fasih. Ia akan menyingkap rahasiamu di hadapan semua makhluk. Allah Swt. berfirman, “Pada hari dimana lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas perbuatan yang kalian lakukan” (Q.S. an-Nur: 24) Allah Swt berfirman, “Pada hari ini, Kami tutup mulut mereka sedangkan tangan mereka berbicara pada Kami dan kaki mereka menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan” (Q.S. Yasin: 65).

Oleh karena itu, peliharalah semua anggota badanmu dari maksiat, khususnya tujuh anggota badanmu karena neraka Jahannam memiliki tujuh pintu. Masing-masing mereka mempunyai bagian tersendiri. Yang masuk ke dalam pintu-pintu neraka Jahannam itu adalah mereka yang bermaksiat kepada Allah Swt. dengan tujuh anggota badan tersebut, yaitu mata, telinga, lidah, perut, kemaluan, tangan, dan kaki.

Adab Mata

Mata diciptakan agar bisa memberi petunjuk padamu di waktu gelap, agar bisa kau pergunakan pada saat diperlukan, agar dengannya engkau melihat semua keajaiban langit dan bumi, dan agar engkau bisa mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Maka dari itu, peliharalah matamu itu dari empat hal: melihat yang bukan mahram-nya, melihat gambar bagus dengar syahwat, melihat seorang muslim dengan pandangan meremehkan, serta melihat aib seorang muslim.

Adab Telinga

Adapun telinga, maka peliharalah ia agar tidak mendengar bidah, gibah, perkataan keji, takut pada kebatilan, atau kejelekan orang. Telinga tersebut diciptakan untukmu agar engkau bisa mendengar kalam Allah Swt, sunah Rasulullah Saw, dan kata hikmah para wali serta agar engkau bisa mempergunakannya untuk bisa menggapai surga yang penuh kenikmatan, kekal abadi di sisi Tuhan Penguasa alam semesta. Jika engkau mempergunakan telinga tersebut pada sesuatu yang dibenci ia akan menjadi beban atau musuh bagimu. Begitu pula ia akan berbalik arah dari yang seharusnya bisa mengantarkanmu menuju kesuksesan, menjadi mengantarkanmu menuju kehancuran. Ini benar-benar merupakan kerugian. Jangan engkau mengira bahwa dosanya hanya dibebankan kepada si pembicara, sedangkan si pende­ngar terbebas dari dosa. Karena, dalam riwayat disebut­kan, pendengar adalah sekutu bagi yang berbicara. Ia adalah salah satu pihak dari dua orang yang sedang bergibah (bergunjing).

Adab Lisan

Adapun lisan (mulut), maka ia diciptakan agar dengannya engkau bisa banyak berzikir kepada Allah Swt, mem­baca Kitab Suci-Nya, memberi petunjuk kepada makh­luk Allah lainnya, serta mengungkapkan kebutuhan agama dan duniamu yang tersimpan dalam hati. Apa­bila engkau mempergunakannya bukan pada tujuan yang telah digariskan berarti engkau telah kufur terhadap nik­mat Allah Swt. Lidah merupakan anggota badanmu yang paling dominan. Tidaklah manusia diceburkan ke dalam api neraka melainkan sebagai akibat dari apa yang di­lakukan oleh lidah. Maka peliharalah ia dengan semua kekuatan yang kau miliki agar ia tidak menjerumuskan­mu ke dalam dasar neraka. Sebuah riwayat menyebut­kan, “Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kata yang dengannya ia ingin membuat teman-teman­uya tertawa, namun karena itu ia jatuh ke dasar neraka selama tujuh puluh musim.” Dalam riwayat lain dise­butkan bahwa ada seorang syahid yang terbunuh di da­lam peperangan pada masa Rasulullah Saw. Lalu sese­orang berkata, “Selamat baginya yang telah memperoleh surga!” Tapi Rasul Saw. kemudian bersabda, “Dari mana engkau tahu? Barangkali ia pernah mengatakan sesuatu yang tak berguna dan bakhil terhadap sesuatu yang takkan pernah mencukupinya.

------
Dikutip dari : Kitab Bidayatul Hidayah
Karya : Imam Al-Ghazali

Oleh : Murdiyanto
Ketua PAC GP. Ansor Watulimo
Masa Khidmah : 2018-2025 (4 Periode)
Share:

"Jika pertemanan seseorang tidak memberimu manfaat maka jangan mengambil untung dengan memusuhinya". (Imam Syafi'i)

"Jangan jadikan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat, dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja". (Hadratus Syekh K.H. Muh. Hasyim Asy'ari)

Terjemahkan

Tari Roddat Islami

Kutipan Kitab Kuning

Amalan Khusus

Launching Website

Sekapur Sirih Launchingnya ANWALIN.OR.ID - Website Baru Ansor Watulimo Online

SAMBUTAN KETUA PAC GP. ANSOR WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK   Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Bismillaahirrahmaanirrahiim Alhamdul...