1/31/2025

Sejarah Perjalanan Sang Penjelajah Muslim


Ibnu Batutta, atau lebih lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Lawati al-Tanji bin Batutta, lahir pada 24 Februari 1304 di Tangier, Maroko. Ia dikenal sebagai salah satu pengelana terbesar dalam sejarah dunia. Perjalanan yang dilakukannya sepanjang hidupnya tercatat dalam sebuah buku berjudul "Rihla" (Perjalanan).

Ibnu Batutta memulai perjalanannya pada tahun 1325, saat ia berusia 21 tahun. Tujuan awalnya adalah menunaikan ibadah haji ke Mekah. Perjalanan ini membawanya melintasi Afrika Utara, Mesir, dan wilayah Hijaz. Setelah menyelesaikan haji, ia memutuskan untuk melanjutkan penjelajahannya.

Setelah Mekah, Ibnu Batutta mengunjungi berbagai wilayah di Timur Tengah, seperti Iraq, Persia, dan Turki. Kemudian ia melanjutkan perjalanan ke wilayah Asia Tengah, melintasi Afganistan dan India. Di India, ia bekerja sebagai qadi (hakim) di Kesultanan Delhi di bawah pemerintahan Sultan Muhammad bin Tughluq.

Ia juga menjelajahi wilayah Asia Tenggara, termasuk Maladewa dan Sumatra. Dari sana, ia melanjutkan perjalanannya ke Cina, di mana ia mengunjungi pelabuhan-pelabuhan penting seperti Guangzhou.

Setelah menghabiskan beberapa tahun di Asia, Ibnu Batutta kembali ke Maroko pada tahun 1349. Namun, kecintaannya pada perjalanan tak kunjung padam. Ia segera berangkat menuju Kerajaan Mali di Afrika Barat, mengunjungi kota-kota seperti Timbuktu dan Gao.

Setelah hampir tiga dekade berkelana, Ibnu Batutta akhirnya kembali ke Maroko untuk menetap. Ia kemudian mendiktekan kisah perjalanannya kepada seorang penulis bernama Ibn Juzayy. Karya ini dikenal dengan nama "Rihla" dan menjadi salah satu catatan perjalanan paling penting dalam sejarah, memberikan wawasan berharga tentang dunia abad ke-14.

Ibnu Batutta meninggal pada tahun 1369 di kampung halamannya di Tangier. Meskipun ia tidak sepopuler penjelajah Eropa seperti Marco Polo, karyanya memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman kita tentang dunia Islam pada abad pertengahan. Perjalanannya mencakup lebih dari 120.000 kilometer dan menjangkau berbagai budaya dan peradaban.
Share:

"Jika pertemanan seseorang tidak memberimu manfaat maka jangan mengambil untung dengan memusuhinya". (Imam Syafi'i)

"Jangan jadikan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat, dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja". (Hadratus Syekh K.H. Muh. Hasyim Asy'ari)

Terjemahkan

Tari Roddat Islami

Blog Archive

Kutipan Kitab Kuning

Amalan Khusus

Launching Website

Sekapur Sirih Launchingnya ANWALIN.OR.ID - Website Baru Ansor Watulimo Online

SAMBUTAN KETUA PAC GP. ANSOR WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK   Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Bismillaahirrahmaanirrahiim Alhamdul...