Kunjungan tersebut bertujuan untuk melaporkan secara resmi hasil Konferancab ke-XIII, menyampaikan perkembangan kaderisasi di tubuh PAC GP Ansor Watulimo, serta memohon pembekalan dan pengarahan dari Ketua MWC NU Watulimo.
Acara silaturahim dibuka dengan pengantar dari Ketua Demisioner PAC GP Ansor Watulimo, sahabat Murdiyanto, yang menyampaikan laporan singkat tentang pelaksanaan Konferancab ke-XIII dan dinamika kepengurusan.
"Kami datang sebagai bentuk penghormatan kepada Bapak Ketua MWC NU Watulimo untuk menyampaikan laporan resmi hasil Konferancab, perkembangan kaderisasi, serta memohon doa restu dan pembinaan agar kepengurusan ke depan semakin solid dan bermanfaat untuk umat, bangsa, dan negara," ujar sahabat Murdiyanto dalam sambutannya.
"Ansor dan Banser adalah benteng ulama dan NKRI. Kepengurusan yang baru harus mampu melanjutkan program yang baik, meningkatkan sinergi dengan MWC NU, serta menjaga akhlak dan adab sebagai kader Nahdliyin," pesan Kyai Leif Sulaiman.
Beliau juga menegaskan bahwa regenerasi kepemimpinan di tubuh Ansor harus berjalan sehat dan berkesinambungan. "Pergantian kepemimpinan itu wajar, tapi jangan sampai memutus tali persaudaraan. Jadikan estafet ini sebagai penguat ukhuwah dan pemacu semangat untuk bekerja lebih baik," tegasnya.
Selain itu, Kyai Leif Sulaiman mengingatkan pentingnya peran Ansor dan Banser di tengah masyarakat. "Jangan hanya aktif di internal organisasi. Turunlah ke tengah masyarakat, bantu mereka, dan tunjukkan bahwa Ansor selalu hadir untuk umat," imbuhnya.
Dengan berakhirnya silaturahim ini, diharapkan sinergi antara PAC GP Ansor Watulimo dan MWC NU Watulimo semakin erat, sehingga perjuangan dalam membentengi aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah dan menjaga keutuhan NKRI dapat berjalan lebih optimal.
Kontributor : Tim Media Anwalin
.