8/09/2025

Usai Konferancab ke-XIII, Panitia dan Pimpinan PAC GP Ansor Watulimo Bersilaturahim ke Ketua MWC NU Watulimo


Anwalin News, Watulimo – Dalam rangka menindaklanjuti hasil Konferensi Anak Cabang (Konferancab) ke-XIII Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor Watulimo, jajaran panitia bersama Ketua Demisioner PAC GP Ansor Watulimo, sahabat Murdiyanto, dan Ketua terpilih masa khidmah 2025–2028, sahabat Muh. Afif Wahyudin, melakukan silaturahim ke kediaman Bapak Kyai Leif Sulaiman, M.Pd. selaku Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Watulimo, Jum’at malam Sabtu (8/8/2025).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk melaporkan secara resmi hasil Konferancab ke-XIII, menyampaikan perkembangan kaderisasi di tubuh PAC GP Ansor Watulimo, serta memohon pembekalan dan pengarahan dari Ketua MWC NU Watulimo.

Acara silaturahim dibuka dengan pengantar dari Ketua Demisioner PAC GP Ansor Watulimo, sahabat Murdiyanto, yang menyampaikan laporan singkat tentang pelaksanaan Konferancab ke-XIII dan dinamika kepengurusan.

"Kami datang sebagai bentuk penghormatan kepada Bapak Ketua MWC NU Watulimo untuk menyampaikan laporan resmi hasil Konferancab, perkembangan kaderisasi, serta memohon doa restu dan pembinaan agar kepengurusan ke depan semakin solid dan bermanfaat untuk umat, bangsa, dan negara," ujar sahabat Murdiyanto dalam sambutannya.


Selanjutnya, Bapak Kyai Leif Sulaiman, M.Pd. memberikan pembinaan dan pengarahan kepada jajaran PAC GP Ansor Watulimo. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya menjaga kekompakan, menguatkan kaderisasi, serta mempertahankan semangat khidmah di bawah naungan Nahdlatul Ulama.

"Ansor dan Banser adalah benteng ulama dan NKRI. Kepengurusan yang baru harus mampu melanjutkan program yang baik, meningkatkan sinergi dengan MWC NU, serta menjaga akhlak dan adab sebagai kader Nahdliyin," pesan Kyai Leif Sulaiman.

Beliau juga menegaskan bahwa regenerasi kepemimpinan di tubuh Ansor harus berjalan sehat dan berkesinambungan. "Pergantian kepemimpinan itu wajar, tapi jangan sampai memutus tali persaudaraan. Jadikan estafet ini sebagai penguat ukhuwah dan pemacu semangat untuk bekerja lebih baik," tegasnya.

Selain itu, Kyai Leif Sulaiman mengingatkan pentingnya peran Ansor dan Banser di tengah masyarakat. "Jangan hanya aktif di internal organisasi. Turunlah ke tengah masyarakat, bantu mereka, dan tunjukkan bahwa Ansor selalu hadir untuk umat," imbuhnya.


Usai penyampaian pembekalan, acara dilanjutkan dengan diskusi ringan yang membahas peluang kerja sama program antara PAC GP Ansor dan MWC NU Watulimo, termasuk penguatan kegiatan kaderisasi dan peran pemuda di tengah masyarakat.

Dengan berakhirnya silaturahim ini, diharapkan sinergi antara PAC GP Ansor Watulimo dan MWC NU Watulimo semakin erat, sehingga perjuangan dalam membentengi aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah dan menjaga keutuhan NKRI dapat berjalan lebih optimal.



Kontributor : Tim Media Anwalin
.
Share:

8/07/2025

Sahabat Muh. Afif Wahyudin Terpilih sebagai Ketua PAC GP Ansor Watulimo Masa Khidmat 2025–2028


Anwalin News, Watulimo, 6 Agustus 2025 – Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Ke-XIII PAC Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Watulimo yang digelar di Hotel Prigi & Resort, Rabu (6/8/2025), resmi menetapkan Sahabat Muh. Afif Wahyudin sebagai Ketua PAC GP Ansor Watulimo masa khidmat 2025–2028.

Sebelumnya, Sahabat Afif menjabat sebagai Sekretaris PAC GP Ansor Watulimo masa khidmat 2023–2025, mendampingi Sahabat Murdiyanto selaku ketua pada periode tersebut. Keputusan terpilihnya Sahabat Afif dihasilkan melalui proses musyawarah mufakat para delegasi yang hadir dari seluruh Pimpinan Ranting se-Kecamatan Watulimo.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Trenggalek, Gus Muh. Izuddin Zakki, memberikan apresiasi atas terpilihnya pemimpin baru ini.

“Selamat kepada Sahabat Afif Wahyudin yang telah dipercaya memimpin PAC GP Ansor Watulimo. Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, menjaga marwah organisasi, serta membawa Ansor Watulimo semakin maju dan solid di masa depan,” ujarnya.

Mewakili Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur, Dr. Muhammad Sukur, M.Pd., juga menyampaikan dukungan penuh.

“Kepemimpinan itu amanah besar. Kami berharap Sahabat Afif dapat melanjutkan dan mengembangkan program yang sudah baik di periode sebelumnya, serta menjawab tantangan zaman, khususnya di era digital,” pesannya.

Tidak lupa, para pimpinan dan kader GP Ansor memberikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Sahabat Murdiyanto atas dedikasi dan pengabdian selama memimpin di periode 2023–2025.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Sahabat Murdiyanto yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya demi kemajuan Ansor Watulimo. Jejak pengabdian beliau akan menjadi teladan bagi kader-kader selanjutnya,” ungkap Kyai Leif Sulaiman, Ketua MWC NU Watulimo.


Sahabat Murdiyanto sendiri dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan doa untuk kepemimpinan yang baru.

“Alhamdulillah, perjuangan kita selama ini adalah hasil kerja bersama. Saya doakan Sahabat Afif mampu membawa Ansor Watulimo lebih baik lagi. Teruslah berkhidmat dengan hati dan keikhlasan,” ujarnya.

Usai penetapan, Sahabat Afif Wahyudin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan.

“Amanah ini akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya. Saya memohon dukungan dari seluruh kader untuk melanjutkan estafet perjuangan, memperkuat militansi, dan mengembangkan Ansor yang adaptif di era digital,” tegasnya.

Dengan terpilihnya Sahabat Afif, diharapkan PAC GP Ansor Watulimo semakin solid dan progresif, meneruskan tradisi khidmat kepada agama, bangsa, dan Nahdlatul Ulama.



Kontributor : Tim Media Anwalin
.
Share:

Konferancab Ke-XIII PAC GP Ansor Watulimo Resmi Dibuka: Teguhkan Militansi Kader di Era Digital


Anwalin News, Watulimo, 6 Agustus 2025
– Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Watulimo menggelar Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Ke-XIII di Hotel Prigi & Resort, Jl. Raya Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Rabu (6/8/2025).
Mengusung tema “Meneguhkan Militansi Kader, Membangun Ansor Progresif di Era Digital”, kegiatan ini menjadi momentum penting konsolidasi organisasi, penyusunan program kerja, dan pemilihan kepengurusan baru demi memperkuat peran Ansor dalam mengawal nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan kemasyarakatan di era modern.


Hadir Sejumlah Tokoh dan Stakeholder Strategis

Acara pembukaan dihadiri oleh jajaran tokoh lintas elemen, di antaranya Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Trenggalek K.H. Yusuful Khamdani, Anggota DPRD Kabupaten Trenggalek, Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur, Pengurus PC GP Ansor Kabupaten Trenggalek, Kasatkorcab Banser Trenggalek beserta jajaran, Komisioner KPUD dan Bawaslu Kabupaten Trenggalek, Forkopimcam Watulimo, Kepala KUA Kecamatan Watulimo, Pengawas Pendidikan Aswaja NU Kecamatan Watulimo, Ketua Pemuda Cabang Muhammadiyah Watulimo dan KOKAM, TNI AL, Polairud, pimpinan OPD, pengurus MWC NU, seluruh Ketua Ranting NU, PAC GP Ansor, Kasatkoryon Banser, Banom NU, kepala desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Watulimo.

Rangkaian Acara Pembukaan

Acara dibuka oleh Sahabat Muh. Gufron Alutfi, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Sahabat Andik Try Sulistyo.
Tim Paduan Suara Fatayat NU Ranting Watuagung membawakan lagu Indonesia Raya, Mars Syubbanul Wathon, dan Mars GP Ansor.
Laporan panitia disampaikan oleh Sahabat Murjianto, dilanjutkan sambutan-sambutan dari berbagai tokoh sebelum resmi dibuka oleh Ketua PCNU Kabupaten Trenggalek.


Sambutan Penuh Makna

Dalam sambutannya, Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Sahabat Murdiyanto, menegaskan bahwa konferensi ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi wujud komitmen untuk terus mengokohkan militansi dan loyalitas kader.

“Kita tidak hanya dituntut menjadi kader yang militan, tetapi juga harus adaptif di era digital. Ansor Watulimo harus menjadi pelopor dalam dakwah yang kreatif, moderat, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Perwakilan MWC NU Watulimo, Kyai Chalimy Anwar, menekankan pentingnya sinergi antara Banom NU dalam menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah.

“Semangat kebersamaan dan ukhuwah harus selalu kita rawat. Ansor adalah garda depan yang menjaga marwah NU di tengah tantangan zaman,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Watulimo AKP Sunarto, S.Sos, mewakili Forkopimcam mengajak kader Ansor untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dan aparat keamanan. Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih dari jajaran kepolisian.

“Kami mengapresiasi kontribusi GP Ansor dan Banser yang selama ini telah menjadi mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Terima kasih atas sinergi yang telah terbangun, semoga terus terjaga dan semakin kuat,” ungkapnya.

Dari PC GP Ansor Trenggalek, Gus Muh. Izuddin Zakki mengingatkan bahwa regenerasi kader harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan wawasan kebangsaan.

“Kader Ansor harus siap memimpin, bukan hanya di internal NU, tapi juga di ruang-ruang strategis masyarakat,” pesannya.

Mewakili PW GP Ansor Jawa Timur, Dr. Muhammad Sukur, M.Pd., menggarisbawahi pentingnya penguatan militansi kader dengan literasi digital.

“Di era digital, dakwah dan gerakan sosial harus memanfaatkan teknologi. Kader Ansor tidak boleh gagap digital,” tegasnya.


Pembukaan Resmi oleh Ketua PCNU Trenggalek

Puncak acara ditandai dengan sambutan dan pembukaan resmi oleh K.H. Yusuful Khamdani. Dalam arahannya, beliau mengajak kader Ansor untuk menjaga komitmen khidmat dan keikhlasan.

“Militansi tanpa keikhlasan akan hampa. Jadikan setiap langkah perjuangan sebagai ibadah, InsyaAllah Ansor akan terus menjadi benteng umat dan bangsa,” pesannya sebelum mengetukkan palu tanda dibukanya Konferancab.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin K.H. Fatkur Rohman, S.Ag., M.Si, sekaligus menjadi penutup rangkaian pembukaan Konferancab ke-XIII PAC GP Ansor Watulimo.



Kontributor : Tim Media Anwalin - PAC GP Ansor Watulimo
.
Share:

8/03/2025

Ulama dan Santri Garda Depan Kemerdekaan, Murdiyanto Isi Materi Keindonesiaan di MAKESTA PR IPNU-IPPNU Pakel


Anwalin News, Pakel, 2 Agustus 2025 — Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Watulimo, Murdiyanto, tampil sebagai pemateri dalam kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Desa Pakel, Sabtu (2/8). Acara ini digelar di MI Pakel, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, dengan mengusung semangat penguatan nilai-nilai kebangsaan di kalangan pelajar Nahdliyyin.

Dalam sesi materi Keindonesiaan, Murdiyanto menekankan pentingnya memahami peran ulama dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Ia menyampaikan bahwa kemerdekaan bangsa ini bukanlah hadiah, melainkan hasil dari perjuangan panjang yang penuh pengorbanan, termasuk oleh para ulama dan santri.

“Kemerdekaan tidak datang begitu saja, tapi hasil dari ikhtiar dan darah para ulama, santri, dan pejuang-pejuang bangsa. Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang difatwakan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari adalah bukti nyata bahwa ulama berada di garis depan perjuangan,” tegas Murdiyanto di hadapan peserta.

Ia juga mengutip pernyataan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, “Hubbul wathan minal iman” (Cinta tanah air adalah bagian dari iman), sebagai landasan teologis bahwa membela tanah air adalah bagian dari kewajiban keagamaan. Para santri dan pelajar NU, lanjutnya, harus mewarisi semangat ini dalam bentuk cinta Tanah Air yang diaktualisasikan melalui semangat belajar, berorganisasi, serta menjaga persatuan bangsa.


Selain sejarah perjuangan, Murdiyanto juga menekankan pentingnya menjaga keutuhan NKRI di era digital yang sarat hoaks dan polarisasi. Ia mengajak peserta untuk menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dengan membawa nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama'ah yang ramah dan moderat.

Kegiatan MAKESTA ini diikuti oleh puluhan pelajar dari Desa Pakel dan sekitarnya. Para peserta mendapatkan berbagai materi ke-NU-an, ke-IPNU-IPPNU-an, Keorganisasian, dan Keindonesiaan sebagai bentuk kaderisasi awal dalam struktur pelajar Nahdlatul Ulama.



Kontributor : Tim Media Anwalin
.
Share:

7/28/2025

Mujahadah: Menempa Jiwa Menuju Kebahagiaan Hakiki – Rutinan Ngaji Kitab Kimiyaus Sa'adah PR MDSRA Karanggandu


Anwalin News, Karanggandu, 28 Juli 2025 – Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDSRA) Ranting Karanggandu kembali melaksanakan pengajian rutin Kitab Kimiyaus Sa'adah karya Imam Al-Ghazali yang diampu oleh sahabat Muhammad Rahmatullah, S.Hum., M.Fil., selaku Wakil Ketua PR MDSRA Karanggandu.

Kegiatan yang dilaksanakan setiap malam Selasa ini menjadi wahana spiritual dan intelektual bagi kader Ansor dalam menggali ilmu tasawuf dan hikmah kehidupan. Pada kesempatan kali ini, Senin malam (28/7), kajian digelar di rumah sahabat Roziq, Dukuh Pager, Dusun Tirto, Desa Karanggandu.


Adapun tema kajian malam ini adalah “Mujahadah”, yang berarti perjuangan jiwa melawan hawa nafsu untuk meraih kemurnian batin dan ridha Ilahi. Dalam pemaparannya, sahabat Rahmatullah menyampaikan bahwa mujahadah merupakan kunci utama dalam proses tazkiyatun nafs (pensucian diri), sebagaimana ditegaskan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya:

"Tiada jalan menuju kebahagiaan yang sejati kecuali dengan mujahadah, sebab hawa nafsu adalah penghalang terbesar yang menutup hati dari cahaya Allah."
(Kimiyaus Sa'adah)


Kegiatan ini diikuti dengan penuh semangat oleh para Pengurus dan Kader GP Ansor Karanggandu serta turut hadir beberapa kader dari Ranting sekitar. Selain memperdalam pemahaman keislaman, pengajian ini juga menjadi sarana memperkuat ukhuwah dan semangat pengabdian di lingkungan masyarakat.

Sahabat Muhammad Rahmatullah menegaskan pentingnya kontinuitas kegiatan seperti ini:

“Ngaji kitab tasawuf seperti Kimiyaus Sa’adah bukan hanya menambah ilmu, tapi juga membentuk kepribadian kader agar memiliki orientasi hidup yang lurus dan bernilai akhirat. Mujahadah adalah langkah awalnya.”


Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan dalam mencari ilmu, Majelis ini diharapkan mampu menjadi ladang berkah dan pembentuk karakter spiritual kader Ansor yang kokoh di tengah arus zaman.



Kontributor : Khoirul Muzaki
Editor : Tim Media Anwalin
.
Share:

7/27/2025

Meneladani Adab Sholat Menurut Imam Al-Ghazali: Kajian Rutin Majelis Rijalul Ansor Karanggandu Bersama Sahabat Toni Sunanto


Anwalin News, Karanggandu – Suasana khusyuk dan penuh keberkahan kembali mewarnai malam Ahad di Dusun Complongan, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Dalam rangkaian kegiatan rutin Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Ranting Karanggandu, dilaksanakan kajian kitab Bidayatul Hidayah karya Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali yang diampu oleh Sahabat Toni Sunanto, Pengasuh Majelis Syifaul Qolby sekaligus Pengurus Harian GP Ansor Ranting Karanggandu.

Pada kajian kali ini, Sahabat Toni Sunanto membahas bab penting tentang Sholat, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah. Dalam penjelasannya, beliau mengajak para jamaah untuk tidak hanya melihat sholat sebagai rutinitas ibadah formal, namun juga sebagai penghubung yang suci antara hamba dengan Rabb-nya.

“Imam Al-Ghazali mengingatkan kita bahwa sholat adalah tiang agama, namun ia hanya menjadi penerang hati jika dilaksanakan dengan penuh kesadaran, adab, dan kekhusyukan,” ujar sahabat Toni dalam kajiannya.


Beliau juga menekankan pentingnya menjaga adab sebelum, saat, dan sesudah sholat, seperti memperhatikan kebersihan lahir dan batin, hadirnya hati dalam setiap gerakan dan bacaan, serta menumbuhkan rasa malu dan rendah diri di hadapan Allah SWT.

Kegiatan kajian ini dihadiri oleh para jamaah Masjid setempat, kader-kader Ansor dan Banser, serta warga Desa Karanggandu dan sekitarnya. Mereka terlihat antusias mengikuti kajian yang penuh makna ini, yang tak hanya memperdalam ilmu agama tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dalam bingkai ke-NU-an dan ke-Ansor-an.

Sahabat Toni Sunanto, yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren Darussalam Jajar, Sumbergayam, Durenan Trenggalek, dikenal aktif dalam dakwah bil hikmah dan membina masyarakat melalui pendekatan spiritual dan kultural. Melalui Majelis Syifaul Qolby yang ia rintis, ia senantiasa menghadirkan nilai-nilai tasawuf dan keteladanan ulama klasik dalam kehidupan sehari-hari.


Majelis Rijalul Ansor Karanggandu berharap bahwa kajian semacam ini dapat terus menghidupkan tradisi keilmuan di tengah masyarakat dan membentuk generasi muda yang mencintai ilmu, adab, dan sholat sebagai tiang utama dalam kehidupan spiritual mereka.

🕋 Kutipan Inspiratif dari Kajian:
"Ketahuilah, tidak akan diterima sholat seseorang kecuali jika hatinya turut bersujud bersama tubuhnya." (Imam Al-Ghazali – Bidayatul Hidayah)



Kontributor : Khoirul Muzakki
Editor : Tim Media Anwalin
.
Share:

Sinergi GP Ansor dan NU Ranting Karanggandu: Wujudkan Pendidikan Diniyah di Kawasan Pantai Damas


Karanggandu, Trenggalek – 26 Juli 2025
Anwalin News - Semangat kolaborasi antara Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Karanggandu, Pengurus NU Ranting Karanggandu, dan para tokoh masyarakat Dusun Damas kembali membuahkan langkah strategis dalam pembangunan umat. Bertempat di Masjid Al-Ikhlas Dusun Damas, musyawarah bersama digelar untuk merumuskan pendirian Lembaga Pendidikan Diniyah yang akan menjadi pusat pendidikan agama Islam bagi anak-anak pesisir Pantai Damas.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh, di antaranya Ketua PR GP Ansor Karanggandu, Sahabat Muh. Ali Ashari Makmun, Sekretaris Desa Karanggandu, Bapak Thoyibun, Rais Syuriyah NU Ranting Karanggandu, bapak Kyai Saeroji, Sekretaris NU Ranting Karanggandu, Bapak Agus Salim, serta jajaran takmir Masjid Al-Ikhlas dan masyarakat setempat.

Dalam penyampaiannya, Sahabat Ali Ashari menegaskan bahwa inisiatif ini berangkat dari kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan agama di wilayah terpencil:

“Kawasan Damas memiliki potensi, namun juga tantangan tersendiri. Pendidikan diniyah akan menjadi solusi untuk menjaga dan menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini.”


Pemerintah desa turut menyatakan dukungan melalui sambutan dari Sekretaris Desa, Bapak Thoyibun:

“Kami mendukung sepenuhnya, sebab pembangunan SDM melalui pendidikan agama adalah pondasi penting. Semoga lembaga ini menjadi berkah bagi seluruh warga Damas.”

Sementara itu, bapak Kyai Saeroji menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, ormas Islam, dan pemerintah:

“Ketika NU, Ansor, dan masyarakat bersatu, maka keberkahan akan turun. Pendidikan diniyah ini akan menjadi ladang amal jariyah bersama.”

Sekretaris NU Ranting Karanggandu, Bapak Agus Salim, juga menambahkan bahwa langkah ini sesuai dengan visi dakwah NU:

“Mendirikan lembaga diniyah bukan hanya menjawab kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi investasi peradaban di masa depan.”


Musyawarah menghasilkan kesepakatan awal berupa pembentukan tim pelaksana, perencanaan sarana prasarana, dan penyusunan program pendidikan. Antusiasme warga menjadi energi tersendiri untuk merealisasikan cita-cita bersama ini.

Dengan penuh harap, musyawarah ditutup oleh doa bersama. Semua pihak sepakat bahwa pendidikan diniyah akan menjadi tonggak baru dalam membangun generasi Islam yang berakhlak dan berilmu di kawasan pesisir selatan Trenggalek.

Kontributor : Khoirul Muzaki
Editor : Tim Media Anwalin PAC GP Ansor Watulimo
Share:

"Jika pertemanan seseorang tidak memberimu manfaat maka jangan mengambil untung dengan memusuhinya". (Imam Syafi'i)

"Jangan jadikan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat, dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja". (Hadratus Syekh K.H. Muh. Hasyim Asy'ari)

Terjemahkan

Tari Roddat Islami

Kutipan Kitab Kuning

Amalan Khusus

Launching Website

Sekapur Sirih Launchingnya ANWALIN.OR.ID - Website Baru Ansor Watulimo Online

SAMBUTAN KETUA PAC GP. ANSOR WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK   Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Bismillaahirrahmaanirrahiim Alhamdul...