4/28/2025

Open Rekrutmen Peserta Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) PAC GP. Ansor Watulimo Tahun 2025


Pelatihan Kepemimpinan Dasar, selanjutnya disebut PKD, adalah pendidikan dan pelatihan kader jenjang awal dalam sistem kaderisasi Gerakan Pemuda Ansor yang dimaksudkan untuk mencetak kader pemimpin organisasi dan masyarakat di tingkat Pimpinan Ranting atau desa/kelurahan dan Pimpinan Anak Cabang atau Kecamatan.

Berorientasi dari pemikiran tersebut diatas, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor bermaksud menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Dasar yang akan dilaksanakan besuk pada :
  • Hari : Jum'at s.d. Ahad
  • Tanggal : 23 - 25 Mei 2025
  • Waktu : Pukul 08.00 WIB - selesai
  • Tempat : MI Watuagung - Dsn. Suwur Desa Watuagung Kec. Watulimo Kab. Trenggalek

Persyaratan Peserta :
  1. Berusia minimal 20 tahun dalam kondisi sehat jasmani dan rohani
  2. Beragama Islam berfaham Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah
  3. Mengisi Formulir Pendaftaran baik Online maupun Offline
  4. Kontribusi Peserta Rp. 150.000 (internal PAC Watulimo) dan Rp. 175.000 (eksternal PAC Watulimo)
  5. Menyerahkan Foto Copy KTP / Kartu Keluarga (KK) 2 lembar
  6. Menyerahkan Foto 3 x 4 cm (memakai kemeja putih, Kopyah hitam) dengan begron merah 2 lembar
  7. Menyerahkan Surat Rekomendasi dari Pimpinan Ranting (untuk internal PAC Watulimo) dan Rekom PAC/PC (untuk eksternal)
  8. Mengisi Surat Pernyataan Kesediaan mengikuti Pelatihan mulai dari awal hingga selesainya pelatihan.
  9. Bagi yang berusia dibawah 20 tahun harus melampirkan Surat Ijin dari Orang Tua/Wali
  10. Pendaftaran ditutup sewaktu-waktu jika Kuota Peserta sudah terpenuhi;
  11. Kuota Peserta PKD maksimal 50 Peserta
  12. Semua calon Peserta Wajib daftar online dengan mengklik DISINI
  13. Semua Berkas Pendaftaran dibawa dan disetorkan pada waktu Registrasi Ulang dan Screening Peserta
  14. Screening dan daftar ulang Calon Peserta PKD dilaksanakan pada hari Ahad, 18 Mei 2025 mulai Pukul 08.00 WIB - 11.30 WIB di MI Watuagung - Dsn. Suwur, Desa Watuagung, Kec. Watulimo - Trenggalek.

Perlengkapan Peserta :
  1. Membawa Perlengkapan Sholat dan mandi;
  2. Membawa baju putih, celana hitam, sarung dan sepatu Pantofel / Sandal Slop;
  3. Membawa obat-obatan untuk kebutuhan pribadi;
  4. Membawa baju ganti seperlunya;
  5. Membawa celana training, kaos polos dan sepatu olahraga.

Fasilitas Untuk Peserta :
  • Kemeja (PDH) Ansor
  • Sertifikat (bagi yang lulus)
  • Pengajuan KTA GP. Ansor melalui SIApps
  • ID Card
  • Pelatihan KIT (ATK, Blocknote, dll);
  • Materi PKD dan ilmu yang bermanfaat;
  • Konsumsi selama Pelatihan;
  • Asrama / Penginapan selama Pelatihan;
  • Sahabat dan Kenalan Baru.

Informasi / Narahubung :


 Berkibar Tinggi Panji Gerakan Mengawal Kemenangan Indonesia
Share:

4/24/2025

Team Work dan Komunikasi Efektif dalam Gerakan Pemuda Ansor

Team Work dan Komunikasi Efektif dalam Gerakan Pemuda Ansor

Oleh: Murdiyanto

Pendahuluan

Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) sebagai organisasi kepemudaan di bawah naungan Nahdlatul Ulama memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa melalui kaderisasi, penguatan ideologi, dan pengabdian sosial-keagamaan. Dalam menjalankan peran tersebut, dua aspek fundamental yang harus dimiliki setiap kader adalah kemampuan kerja sama tim (team work) dan komunikasi yang efektif. Kedua aspek ini menjadi motor penggerak keberhasilan setiap program, baik di tingkat ranting, PAC, hingga pusat.


Makna Team Work dalam Konteks Ansor

Team work adalah kemampuan bekerja sama dalam satu tim guna mencapai tujuan bersama. Dalam organisasi seperti GP Ansor, di mana berbagai latar belakang kader menyatu dalam satu gerakan, sinergi tim menjadi kunci utama keberhasilan. Team work di GP Ansor tidak hanya berbentuk kerja teknis di lapangan, seperti pengamanan kegiatan NU atau pelatihan kaderisasi, tetapi juga kerja kolektif dalam perencanaan, evaluasi, dan pengambilan keputusan strategis.

Dalam struktur GP Ansor, prinsip jam’iyyah menjadi ruh kebersamaan yang menyatukan berbagai unsur. Team work menuntut setiap anggota untuk berkontribusi aktif, saling percaya, serta menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap organisasi. Melalui kegiatan seperti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) atau Diklat Terpadu Dasar (DTD), kader GP Ansor dibentuk agar memiliki semangat kebersamaan dan etos kerja tim.


Komunikasi sebagai Jembatan Sinergi

Komunikasi yang efektif dalam organisasi seperti GP Ansor bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi menyangkut cara menyatukan visi, membangun kepercayaan, dan menyelesaikan konflik. Komunikasi yang baik akan menciptakan suasana kondusif untuk kolaborasi. Sebaliknya, komunikasi yang buruk berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dan perpecahan internal.

Dalam konteks ini, komunikasi yang ideal adalah komunikasi yang bersifat horizontal dan partisipatif. Pengurus dan anggota harus mampu mendengar dan menyampaikan pendapat secara terbuka. Forum-forum resmi seperti rapat rutin, musyawarah kerja, dan pelatihan harus menjadi ruang dialog yang jujur, kritis, dan produktif.

Penggunaan teknologi komunikasi juga penting, terutama dalam era digital. Grup WhatsApp, media sosial, dan aplikasi manajemen organisasi bisa mempercepat koordinasi dan memperluas jangkauan informasi. Namun, tetap diperlukan etika komunikasi yang santun dan bertanggung jawab.


Kolaborasi Nyata: Studi Kasus PKD dan Kegiatan Sosial

Salah satu contoh nyata dari perpaduan team work dan komunikasi efektif di GP Ansor adalah pelaksanaan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD). PKD membutuhkan kerja sama antara berbagai bidang: kaderisasi, perlengkapan, konsumsi, logistik, dokumentasi, dan kehumasan. Dalam proses ini, team work dibuktikan melalui pembagian tugas yang proporsional dan pelaksanaan tanggung jawab yang kolektif.

Selain itu, kegiatan sosial seperti bakti sosial, donor darah, atau bantuan bencana menjadi ajang penerapan kerja sama lintas sektor, baik dengan Banser, Fatayat, Muslimat NU, maupun pihak eksternal. Komunikasi yang terbuka, koordinatif, dan berbasis solusi menjadi faktor utama kesuksesan kegiatan tersebut.


Kesimpulan

Team work dan komunikasi adalah dua pilar utama yang harus dibangun secara berkelanjutan dalam tubuh GP Ansor. Tanpa kerja sama yang solid dan komunikasi yang efektif, sehebat apapun program kerja yang dirancang tidak akan mampu diwujudkan secara optimal. Oleh karena itu, setiap kader GP Ansor harus dibekali keterampilan interpersonal, kepemimpinan kolaboratif, serta kemampuan berkomunikasi secara etis dan efisien. Dengan demikian, GP Ansor akan semakin kuat dalam menghadirkan kemanfaatan bagi umat dan bangsa.


Daftar Pustaka

  1. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017). Organizational Behavior (17th ed.). Pearson Education.

  2. Yukl, G. (2013). Leadership in Organizations (8th ed.). Pearson.

  3. Luthans, F. (2011). Organizational Behavior (12th ed.). McGraw-Hill Education.

  4. Rifai, A. (2019). Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Prenadamedia Group.

  5. Tim Litbang GP Ansor. (2020). Pedoman Kaderisasi GP Ansor. Jakarta: PP GP Ansor.

  6. Munawir, M. (2022). “Peran Komunikasi Organisasi dalam Penguatan Ideologi Kader NU,” Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam, Vol. 6 No. 2.


Penulis : Kepala BSA Trenggalek / Wakil Ketua PC GP. Ansor Trenggalek

Share:

Keorganisasian dan Kepemimpinan di Gerakan Pemuda Ansor

Pendahuluan

Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) merupakan organisasi kepemudaan di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) yang berperan penting dalam kaderisasi, dakwah, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan di kalangan pemuda Islam Indonesia. Sejak berdiri pada tahun 1934, GP Ansor telah menjadi wadah strategis pembinaan pemuda Islam, khususnya warga Nahdliyin, dalam bidang keagamaan, sosial, kebangsaan, dan kepemimpinan. Untuk menggerakkan roda organisasi, diperlukan sistem keorganisasian yang terstruktur serta kepemimpinan yang kuat, visioner, dan kolektif-kolegial.


Struktur dan Sistem Keorganisasian GP Ansor

GP Ansor memiliki sistem keorganisasian berjenjang dari pusat hingga ranting:

  • Pimpinan Pusat (PP GP Ansor): Tingkat nasional, sebagai penentu arah strategis dan kebijakan umum.
  • Pimpinan Wilayah (PW): Tingkat provinsi.
  • Pimpinan Cabang (PC): Tingkat kabupaten/kota.
  • Pimpinan Anak Cabang (PAC): Tingkat kecamatan.
  • Pimpinan Ranting (PR): Tingkat desa/kelurahan.

Masing-masing level organisasi memiliki struktur lengkap, mulai dari ketua, sekretaris, bendahara, dan bidang-bidang kerja, seperti kaderisasi, dakwah, sosial ekonomi, dan lainnya. Penguatan kader dilakukan melalui pelatihan-pelatihan seperti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD), Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL), dan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU).


Karakteristik Kepemimpinan dalam GP Ansor

Kepemimpinan dalam GP Ansor mengedepankan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dengan ciri:

  1. Berbasis Kolektif-Kolegial: Kepemimpinan tidak bersifat satu arah. Musyawarah dan mufakat menjadi prinsip dasar pengambilan keputusan.
  2. Kepemimpinan Kaderisasi: Pemimpin di GP Ansor tidak hanya menjalankan tugas, tetapi juga bertugas membina dan mencetak kader pemimpin baru.
  3. Spiritual Leadership: Ketaatan terhadap ajaran Islam, cinta tanah air (hubbul wathan minal iman), serta loyalitas terhadap ulama dan organisasi menjadi dasar moral pemimpin.
  4. Transformasional dan Inklusif: Pemimpin Ansor diharapkan mampu membawa perubahan positif melalui pendekatan partisipatif, membangun solidaritas, dan menjunjung tinggi keberagaman.

Tantangan dan Strategi Penguatan Organisasi

Beberapa tantangan yang dihadapi GP Ansor di era modern antara lain:

  • Radikalisme dan Intoleransi: GP Ansor perlu terus memperkuat dakwah moderat dan menjaga NKRI dari ancaman paham radikal.
  • Digitalisasi Organisasi: Adaptasi terhadap teknologi informasi menjadi kebutuhan mendesak untuk memperkuat komunikasi, administrasi, dan kaderisasi.
  • Regenerasi dan Profesionalitas: Diperlukan strategi regenerasi kader yang sistematis dan pembinaan kepemimpinan berbasis kompetensi dan karakter.

Strategi penguatan organisasi meliputi: optimalisasi kaderisasi berjenjang, pelibatan kader muda dalam pengambilan keputusan, dan kolaborasi dengan lembaga pemerintah dan masyarakat sipil.


Kesimpulan

GP Ansor sebagai organisasi kepemudaan NU memiliki sistem keorganisasian yang mapan dan kepemimpinan yang berorientasi pada kaderisasi, kolektifitas, dan spiritualitas. Dalam menghadapi tantangan zaman, GP Ansor dituntut untuk memperkuat basis kader, mengembangkan kepemimpinan transformatif, dan beradaptasi dengan dinamika sosial-politik yang ada.


Referensi

  1. Ansor, G. P. (2020). Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor. Jakarta: PP GP Ansor.
  2. Yaqut Cholil Qoumas. (2019). Menjadi Pemimpin Ansor: Gagasan dan Gerakan. Jakarta: GP Ansor Press.
  3. Asrori, M. (2021). Kepemimpinan Santri dalam Dinamika Organisasi Keagamaan. Jurnal Sosial dan Keagamaan, 12(1), 45-59.
  4. Zuhri, A. (2022). Gerakan Islam Moderat dan Tantangan Radikalisme: Peran GP Ansor dalam Menjaga NKRI. Jurnal Keislaman dan Politik, 5(2), 23-38.
  5. Mulkhan, A. M. (2002). Paradigma Baru Gerakan Islam. Yogyakarta: Sipress.
  6. Ali, M. (2018). Transformasi Organisasi Pemuda Islam. Bandung: Alfabeta.

Penulis : Murdiyanto (Wakil Ketua PC GP. Ansor Trenggalek)

Share:

Keaswajaan dalam Gerakan Pemuda Ansor


Keaswajaan dalam Gerakan Pemuda Ansor

Pendahuluan

Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) merupakan salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang berperan penting dalam merawat tradisi keagamaan Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di kalangan pemuda. Sebagai organisasi kepemudaan, GP Ansor bukan hanya bergerak dalam bidang sosial dan kebangsaan, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga, mengembangkan, dan mengamalkan nilai-nilai keaswajaan.

Pengertian Keaswajaan

Keaswajaan adalah bentuk pengamalan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah, sebuah manhaj (metodologi) berpikir dan beragama yang mengikuti pemahaman para ulama salafus shalih, terutama dalam tiga dimensi: akidah, fikih, dan tasawuf.

  • Dalam akidah, Aswaja mengikuti aliran Imam Abu Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur al-Maturidi.

  • Dalam fikih, Aswaja mengikuti salah satu dari empat madzhab, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali.

  • Dalam tasawuf, Aswaja mengikuti ajaran tasawuf amali yang dikembangkan oleh Imam al-Ghazali dan tokoh-tokoh sufi lainnya yang mementingkan akhlak dan penyucian jiwa.

Peran GP Ansor dalam Menjaga Keaswajaan

1. Kaderisasi Ideologis

Melalui berbagai pelatihan seperti Diklat Terpadu Dasar (DTD), Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD), dan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL), GP Ansor menanamkan ideologi Aswaja kepada setiap kader. Tujuannya agar kader memiliki fondasi keislaman yang moderat, toleran, dan kontekstual.

2. Penguatan Tradisi Keagamaan

GP Ansor aktif dalam kegiatan keagamaan seperti tahlil, istighotsah, manaqiban, dan peringatan hari besar Islam yang semuanya merupakan manifestasi dari ajaran Aswaja. Ini sekaligus menjadi bentuk perlawanan terhadap paham radikal yang ingin menghapus tradisi Islam Nusantara.

3. Pendidikan dan Dakwah

Ansor menyelenggarakan pengajian, halaqah, diskusi keilmuan, hingga kajian kitab kuning di berbagai tingkatan sebagai bentuk dakwah keaswajaan. Program-program ini memperkuat pemahaman Islam rahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat.

4. Penguatan Nilai Kebangsaan

Keaswajaan yang diusung GP Ansor sangat sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme. Konsep hubbul wathan minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman) menjadi doktrin yang menjembatani antara keislaman dan keindonesiaan.

Tantangan dan Strategi

GP Ansor menghadapi tantangan berupa arus globalisasi, penyebaran paham transnasional yang tidak sejalan dengan Aswaja, serta derasnya media sosial yang bisa menjadi alat penyebaran radikalisme. Untuk itu, strategi yang dilakukan antara lain:

  • Menyebarkan konten digital Aswaja melalui media sosial.

  • Menjalin kolaborasi dengan pesantren, lembaga pendidikan, dan pemerintah.

  • Melakukan pendekatan kepada generasi muda melalui dakwah yang kreatif dan kontekstual.

Penutup

Keaswajaan adalah ruh utama dalam setiap gerak langkah Gerakan Pemuda Ansor. Melalui penguatan ideologi, pelestarian tradisi, serta dakwah yang adaptif, GP Ansor membuktikan eksistensinya sebagai garda terdepan penjaga Islam moderat di Indonesia. Ke depan, Ansor perlu terus memperkuat sinergi lintas sektor dan memaksimalkan peran digital untuk meneguhkan Aswaja di tengah dinamika zaman.


Referensi

  1. Abdul Mun’im DZ. (2017). Ahlussunnah wal Jamaah: dari Masa ke Masa. LKiS.

  2. Sahal Mahfudh. (2001). Nuansa Fiqih Sosial. LKiS.

  3. Wahid, Z. (2009). Islam Nusantara: dari Ushul Fiqh sampai Paham Kebangsaan. Maarif Institute.

  4. Website Resmi GP Ansor. https://ansor.id

  5. KH. MA. Sahal Mahfudh & KH. Ali Yafie. (1998). Ke-NU-an dan Keaswajaan. Lajnah Ta'lif wan Nasyr PBNU.


Penulis : Murdiyanto - Kepala BSA Trenggalek / Wakil Ketua PC GP. Ansor Trenggalek

Share:

4/23/2025

Mengenal Logo Harlah ke-75 Fatayat NU Tahun 2025, Unduh di Sini

Watulimo, Anwalin News 
Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) akan genap berusia 75 tahun pada 24 April 2025. Menyambut momentum tersebut, Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU resmi meluncurkan logo Hari Lahir (Harlah) ke-75 sebagai bagian dari rangkaian peringatan usia emas organisasi perempuan muda NU tersebut. 

Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah, mengatakan bahwa peluncuran logo ini bukan sekadar memperkenalkan identitas visual baru, tetapi juga meneguhkan semangat perjuangan dan peran strategis Fatayat NU dalam kehidupan berbangsa dan beragama. 

“Desain logo ini mencerminkan gerakan perempuan muda NU yang progresif, dinamis, dan tetap mengakar pada nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah,” ungkap Margaret dalam keterangan tertulis, Senin (14/4/2025). 

Logo tersebut menampilkan angka 75 yang didesain mengalir sebagai simbol perjalanan panjang Fatayat NU selama lebih dari tujuh dekade. Lengkungan dalam desain angka menggambarkan keseimbangan antara kelembutan dan kekuatan perempuan muda Nahdliyin. 

Tampilan logo didominasi oleh warna hijau dan toska. Menurut Margaret, warna hijau melambangkan Islam, pertumbuhan, dan harapan, sementara warna toska sebagai perpaduan biru dan hijau menggambarkan kebijaksanaan, ketenangan, dan kepedulian. 

“Di bagian tengah logo, terdapat lambang resmi Fatayat NU sebagai penanda identitas dan pengingat akan warisan tradisi. Lambang ini terdiri atas simbol-simbol Islam seperti bintang, bola dunia, dan tali yang mencerminkan persatuan serta nilai-nilai universal Nahdlatul Ulama,” ujarnya. 

Tipografi pada logo dirancang dengan gaya modern dan tegas. Tulisan “HARLAH KE 75 FATAYAT NU” disusun secara vertikal untuk menunjukkan struktur yang kokoh dan visi ke depan yang terbuka serta inklusif. 

“Logo ini kami harapkan menjadi simbol semangat baru Fatayat NU dalam menyongsong tantangan zaman. Perempuan muda NU harus tampil sebagai pelopor perubahan, bukan hanya pelengkap,” tegasnya. 

Fatayat NU, lanjut Margaret, didirikan pada tahun 1950 sebagai organisasi otonom Nahdlatul Ulama yang mewadahi perempuan muda Islam usia 20–45 tahun. Sejak awal berdirinya, Fatayat NU konsisten berjuang di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dakwah, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. 

Memasuki usia ke-75, Fatayat NU menegaskan posisinya dalam membangun masyarakat berkeadaban, berkeadilan, dan berdaya saing global, tanpa meninggalkan akar tradisi Islam Nusantara. Program-program Fatayat NU kini juga diarahkan untuk merespons isu-isu kekinian seperti kesetaraan gender, perlindungan anak, pencegahan kekerasan seksual, hingga transformasi digital di kalangan perempuan muda. 

Momentum Harlah ke-75 ini akan diisi dengan berbagai kegiatan di wilayah-wilayah Indonesia dan juga di sejumlah negara yang memiliki struktur Pimpinan Cabang Istimewa Fatayat NU. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari konsolidasi dan syiar gerakan perempuan Nahdliyin secara global. 

“Kita ingin menunjukkan bahwa perempuan NU juga memiliki ruang untuk memimpin gerakan, mengubah kebijakan, dan berkontribusi dalam pembangunan nasional di berbagai bidang,” ujar Margaret. 

Dalam peringatan tahun ini, Fatayat NU mengangkat tema “Organisasi Digdaya: Perempuan Berdaya dan Berkarya.” Tema tersebut mencerminkan pentingnya kebersamaan dan dukungan antarperempuan dalam mendorong lahirnya kader-kader perempuan kompeten yang mampu berkontribusi secara nyata bagi bangsa dan negara. 

Melalui peluncuran logo dan tema Harlah ini, Margaret mengajak seluruh kader dan masyarakat luas untuk terus menumbuhkan optimisme, memperkuat kolaborasi, dan menjaga nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘aalamiin. 

Logo resmi Harlah ke-75 Fatayat NU dapat diunduh melalui link berikut: Logo Harlah ke-75 Fatayat NU


Editor : Admin Anwalin
Share:

4/15/2025

Download Logo Resmi Harlah Ke-91 GP Ansor Tahun 2025


Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) resmi meluncurkan logo Hari Lahir (Harlah) ke-91 pada Senin, 17 Februari 2025. 
Logo ini menjadi simbol semangat persatuan dan kontribusi pemuda dalam membangun bangsa. 

Pada peringatan tahun ini, GP Ansor mengusung tema "Satu Barisan Membangun Negeri", yang mencerminkan komitmen organisasi dalam menjaga kebersamaan dan berperan aktif dalam pembangunan nasional. 

Bagi Anda yang ingin menggunakan logo resmi Harlah Ke-91 GP Ansor, silakan download logo harlah GP Ansor Tahun 2025 dalam format png berikut.  

Filosofi Logo Harlah Ke - 91 GP Ansor 

Dengan menggunakan logo ini, mari bersama-sama menyebarkan semangat kebersamaan dan perjuangan pemuda untuk negeri. 

Unduh logo Harlah Ke-91 GP Ansor sekarang!
Share:

4/14/2025

Syawal Fest Ansor Jatim: Gebyar, Sinergi, dan Aksi Nyata


Anwa News Minggu, 13 April 2025 --- Ribuan kader Gerakan Pemuda Ansor dari seluruh penjuru Jawa Timur membanjiri Jatim Expo Surabaya dalam gelaran Syawal Fest PW GP Ansor Jawa Timur, sebuah hajatan akbar yang memadukan nuansa budaya, ekonomi kerakyatan, dan semangat kebangsaan.

Acara ini dimeriahkan dengan Gelar Pasukan 20 Ribu Banser bersama TNI AD, Parade Budaya, Gebyar UMKM Desa, Halal Bihalal Akbar, dan Inaugurasi Pelantikan Pengurus Baru PW GP Ansor Jatim.

Ketua PW GP Ansor Jatim, Musyafa’ Safril, menegaskan komitmennya terhadap penguatan ekonomi desa dan pemberdayaan kader dari akar rumput. “Mayoritas kader kita berbasis desa. Petani dan pelaku UMKM adalah denyut nadi Ansor. Hari ini sebagian kita hadirkan, karena kalau semua hadir, Jatim Expo tak akan cukup menampung,” ujarnya penuh semangat.



Dalam sambutannya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan yang hadir mewakili Kapolda Jatim menyampaikan apresiasi atas kontribusi besar Banser dan Ansor selama operasi arus mudik dan balik Lebaran. “Berkat sinergi di lapangan, angka kecelakaan turun 30 persen, dan korban jiwa menurun drastis sebesar 53 persen dibanding tahun lalu,” jelasnya.

Lebih dari sekadar keamanan fisik, Kombes Luthfie juga menyoroti pentingnya menjaga keamanan di era digital. “Pemuda adalah kunci. Tantangan di dunia virtual semakin masif. Ansor telah membuktikan diri sebagai garda moderasi dan penjaga nilai kebangsaan. Polda Jatim siap menjadi mitra strategis dalam mencetak SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Syawal Fest kali ini juga menjadi momentum penting bagi kolaborasi lintas sektor. Tari Topeng dan Reog Ponorogo membuka rangkaian acara yang dilanjutkan dengan penandatanganan MoU strategis antara GP Ansor Jatim dengan BKKBN, KAI Logistik, Kemenag Jatim, PT BPR Jatim, dan PT Bumi Lamongan Sejati, yang menandai sinergi konkret dalam bidang kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.

Acara ini turut dihadiri oleh tokoh nasional dan daerah seperti Staf Khusus Menko PMK Pratikno, Wamen Kominfo Nizar Patria, KH Abdul Hakim Mahfudz (PWNU Jatim), Kepala Kanwil Kemenag Jatim, serta berbagai mitra strategis lainnya.

Dengan kekuatan budaya, semangat kolaborasi, dan keberpihakan kepada akar rumput, GP Ansor Jatim membuktikan diri sebagai kekuatan kultural dan sosial yang relevan serta siap menjawab tantangan zaman.


Sumber : Ansor Jatim

Share:

20 Ribu Kader GP Ansor-Banser dan TNI Padati Jatim Expo, Tegaskan Komitmen Manunggal Menuju Indonesia Emas 2045


Anwa News, 13 April 2025 – Semangat persatuan dan sinergi antara rakyat dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tergambar nyata dalam Apel Gelar Pasukan bertajuk “Manunggal TNI – Ansor Bersama Rakyat untuk Indonesia Emas 2045” yang digelar di Jatim Expo Surabaya. Sebanyak 20 ribu kader Gerakan Pemuda Ansor dan Banser dari seluruh Jawa Timur memenuhi lokasi acara dalam formasi disiplin dan penuh semangat.

Acara ini dihadiri oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin beserta jajaran PJU dan perwakilan tiga matra TNI. Dari Angkatan Darat, hadir para Danrem dan Dandim se-Jawa Timur.

Dari matra laut hadir Pangkoarmada II, Danpasmar 2 Brigjen TNI Marinir, Danlantamal V, dan dari matra udara hadir 3 Danlanud di Jatim.

Dalam sambutannya, Mayjen TNI Rudy Saladin menyampaikan penghargaan atas kesiapan dan kekuatan kader GP Ansor-Banser. “Gelar Pasukan ini bukan hanya seremonial, tetapi wujud nyata kemanunggalan antara rakyat, santri, dan TNI. Ini adalah energi sosial yang luar biasa untuk menjaga keutuhan NKRI. Ketika anak-anak muda bangsa berkumpul dalam barisan rapi seperti ini, maka Indonesia sedang memperkuat fondasinya menuju Emas 2045.” Ucapnya

Pangdam juga menegaskan bahwa Ansor dan Banser adalah mitra strategis TNI dalam menjaga stabilitas sosial dan ideologi bangsa. Ia berharap kolaborasi ini terus ditingkatkan, khususnya dalam bidang bela negara, penanggulangan bencana, hingga kontra radikalisme.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin dalam pidatonya menyampaikan rasa bangga dan syukur atas momentum bersejarah ini.

“Apel ini adalah bentuk manunggal sejatinya antara NU, santri, dan tentara. Ini bukan sekadar barisan fisik, tapi barisan spiritual dan nasionalis. Kami hormat kepada semua jenderal dan pimpinan TNI yang hadir. Saya bangga menyebut Pangdam Mayjen Rudy Saladin ini sebagai kakak saya, dan beliau juga menyebut saya sebagai adik. Hari ini, kita membangun Indonesia dari Jawa Timur, bersama-sama,” ujarnya dengan penuh semangat.

Addin juga memperkenalkan delapan satuan Banser yang aktif dalam berbagai sektor:
1. Bagana – Banser Tanggap Bencana
2. Balantas – Banser Lalu Lintas
3. Basada – Banser Husada (kesehatan masyarakat)
4. Banser Maritim – Penjaga Wilayah Laut
5. Balakar – Banser Penaggulangan Kebakaran
6. CPB – Corps Provost Banser (pembentukan karakter & kedisiplinan)
7. Banser Protokoler
8. Asmaul Husna– Satuan Intelijen Kontra Radikalisme



Ia bahkan mengusulkan pembentukan satuan baru yang dinamakan Bandara (Banser Pengendalian Udara), sebagai bentuk sinergi dengan TNI AU ke depan.

“Kami ada dari pusat hingga desa. 34 provinsi, 497 kabupaten/kota, 4.900 kecamatan, hingga 22 ribu ranting. Ini bukti bahwa GP Ansor adalah kekuatan rakyat yang terorganisir dan siap manunggal bersama TNI menjaga NKRI,” tegasnya.

Addin juga menyinggung sejarah panjang keterlibatan Ansor dalam perjuangan kemerdekaan, khususnya dalam pasukan Hizbullah yang berperan dalam pertempuran Surabaya dan pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat).

Banyak kader Ansor yang kemudian menjadi perwira TNI seperti Jenderal Munasir, Kapten Hasyim, dan Letnan Yusuf (paman Gus Dur).

“Siapa yang mengganggu TNI, berarti juga mengganggu Ansor. Dan siapa yang mengganggu Ansor, berarti juga berhadapan dengan TNI,” ucapnya lantang disambut tepuk tangan meriah ribuan peserta.

Di akhir sambutannya, Addin mengutip pesan dari Jenderal TNI M. Yusuf dalam Konbes GP Ansor 1979:

“Agar seluruh rakyat, termasuk Ansor, membantu ABRI tetap utuh, dan menjauhkan diri dari tindakan yang menyakitkan hati rakyat.” pungkasnya.

Apel ditutup dengan yel-yel semangat dari ribuan kader Banser, membentuk harmoni kebangsaan antara kekuatan sipil dan militer. Momen ini menjadi bukti bahwa TNI dan GP Ansor tidak hanya sekadar berdampingan, tapi menyatu dalam semangat merah putih untuk Indonesia Emas 2045.



Sumber : Ansor Jatim

Share:

"Jika pertemanan seseorang tidak memberimu manfaat maka jangan mengambil untung dengan memusuhinya". (Imam Syafi'i)

"Jangan jadikan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat, dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja". (Hadratus Syekh K.H. Muh. Hasyim Asy'ari)

Terjemahkan

Tari Roddat Islami

Kutipan Kitab Kuning

Amalan Khusus

Launching Website

Sekapur Sirih Launchingnya ANWALIN.OR.ID - Website Baru Ansor Watulimo Online

SAMBUTAN KETUA PAC GP. ANSOR WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK   Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Bismillaahirrahmaanirrahiim Alhamdul...