7/28/2025

Mujahadah: Menempa Jiwa Menuju Kebahagiaan Hakiki – Rutinan Ngaji Kitab Kimiyaus Sa'adah PR MDSRA Karanggandu


Anwalin News, Karanggandu, 28 Juli 2025 – Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDSRA) Ranting Karanggandu kembali melaksanakan pengajian rutin Kitab Kimiyaus Sa'adah karya Imam Al-Ghazali yang diampu oleh sahabat Muhammad Rahmatullah, S.Hum., M.Fil., selaku Wakil Ketua PR MDSRA Karanggandu.

Kegiatan yang dilaksanakan setiap malam Selasa ini menjadi wahana spiritual dan intelektual bagi kader Ansor dalam menggali ilmu tasawuf dan hikmah kehidupan. Pada kesempatan kali ini, Senin malam (28/7), kajian digelar di rumah sahabat Roziq, Dukuh Pager, Dusun Tirto, Desa Karanggandu.


Adapun tema kajian malam ini adalah “Mujahadah”, yang berarti perjuangan jiwa melawan hawa nafsu untuk meraih kemurnian batin dan ridha Ilahi. Dalam pemaparannya, sahabat Rahmatullah menyampaikan bahwa mujahadah merupakan kunci utama dalam proses tazkiyatun nafs (pensucian diri), sebagaimana ditegaskan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya:

"Tiada jalan menuju kebahagiaan yang sejati kecuali dengan mujahadah, sebab hawa nafsu adalah penghalang terbesar yang menutup hati dari cahaya Allah."
(Kimiyaus Sa'adah)


Kegiatan ini diikuti dengan penuh semangat oleh para Pengurus dan Kader GP Ansor Karanggandu serta turut hadir beberapa kader dari Ranting sekitar. Selain memperdalam pemahaman keislaman, pengajian ini juga menjadi sarana memperkuat ukhuwah dan semangat pengabdian di lingkungan masyarakat.

Sahabat Muhammad Rahmatullah menegaskan pentingnya kontinuitas kegiatan seperti ini:

“Ngaji kitab tasawuf seperti Kimiyaus Sa’adah bukan hanya menambah ilmu, tapi juga membentuk kepribadian kader agar memiliki orientasi hidup yang lurus dan bernilai akhirat. Mujahadah adalah langkah awalnya.”


Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan dalam mencari ilmu, Majelis ini diharapkan mampu menjadi ladang berkah dan pembentuk karakter spiritual kader Ansor yang kokoh di tengah arus zaman.



Kontributor : Khoirul Muzaki
Editor : Tim Media Anwalin
.
Share:

7/27/2025

Meneladani Adab Sholat Menurut Imam Al-Ghazali: Kajian Rutin Majelis Rijalul Ansor Karanggandu Bersama Sahabat Toni Sunanto


Anwalin News, Karanggandu – Suasana khusyuk dan penuh keberkahan kembali mewarnai malam Ahad di Dusun Complongan, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Dalam rangkaian kegiatan rutin Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Ranting Karanggandu, dilaksanakan kajian kitab Bidayatul Hidayah karya Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali yang diampu oleh Sahabat Toni Sunanto, Pengasuh Majelis Syifaul Qolby sekaligus Pengurus Harian GP Ansor Ranting Karanggandu.

Pada kajian kali ini, Sahabat Toni Sunanto membahas bab penting tentang Sholat, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah. Dalam penjelasannya, beliau mengajak para jamaah untuk tidak hanya melihat sholat sebagai rutinitas ibadah formal, namun juga sebagai penghubung yang suci antara hamba dengan Rabb-nya.

“Imam Al-Ghazali mengingatkan kita bahwa sholat adalah tiang agama, namun ia hanya menjadi penerang hati jika dilaksanakan dengan penuh kesadaran, adab, dan kekhusyukan,” ujar sahabat Toni dalam kajiannya.


Beliau juga menekankan pentingnya menjaga adab sebelum, saat, dan sesudah sholat, seperti memperhatikan kebersihan lahir dan batin, hadirnya hati dalam setiap gerakan dan bacaan, serta menumbuhkan rasa malu dan rendah diri di hadapan Allah SWT.

Kegiatan kajian ini dihadiri oleh para jamaah Masjid setempat, kader-kader Ansor dan Banser, serta warga Desa Karanggandu dan sekitarnya. Mereka terlihat antusias mengikuti kajian yang penuh makna ini, yang tak hanya memperdalam ilmu agama tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dalam bingkai ke-NU-an dan ke-Ansor-an.

Sahabat Toni Sunanto, yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren Darussalam Jajar, Sumbergayam, Durenan Trenggalek, dikenal aktif dalam dakwah bil hikmah dan membina masyarakat melalui pendekatan spiritual dan kultural. Melalui Majelis Syifaul Qolby yang ia rintis, ia senantiasa menghadirkan nilai-nilai tasawuf dan keteladanan ulama klasik dalam kehidupan sehari-hari.


Majelis Rijalul Ansor Karanggandu berharap bahwa kajian semacam ini dapat terus menghidupkan tradisi keilmuan di tengah masyarakat dan membentuk generasi muda yang mencintai ilmu, adab, dan sholat sebagai tiang utama dalam kehidupan spiritual mereka.

🕋 Kutipan Inspiratif dari Kajian:
"Ketahuilah, tidak akan diterima sholat seseorang kecuali jika hatinya turut bersujud bersama tubuhnya." (Imam Al-Ghazali – Bidayatul Hidayah)



Kontributor : Khoirul Muzakki
Editor : Tim Media Anwalin
.
Share:

Sinergi GP Ansor dan NU Ranting Karanggandu: Wujudkan Pendidikan Diniyah di Kawasan Pantai Damas


Karanggandu, Trenggalek – 26 Juli 2025
Anwalin News - Semangat kolaborasi antara Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Karanggandu, Pengurus NU Ranting Karanggandu, dan para tokoh masyarakat Dusun Damas kembali membuahkan langkah strategis dalam pembangunan umat. Bertempat di Masjid Al-Ikhlas Dusun Damas, musyawarah bersama digelar untuk merumuskan pendirian Lembaga Pendidikan Diniyah yang akan menjadi pusat pendidikan agama Islam bagi anak-anak pesisir Pantai Damas.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh, di antaranya Ketua PR GP Ansor Karanggandu, Sahabat Muh. Ali Ashari Makmun, Sekretaris Desa Karanggandu, Bapak Thoyibun, Rais Syuriyah NU Ranting Karanggandu, bapak Kyai Saeroji, Sekretaris NU Ranting Karanggandu, Bapak Agus Salim, serta jajaran takmir Masjid Al-Ikhlas dan masyarakat setempat.

Dalam penyampaiannya, Sahabat Ali Ashari menegaskan bahwa inisiatif ini berangkat dari kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan agama di wilayah terpencil:

“Kawasan Damas memiliki potensi, namun juga tantangan tersendiri. Pendidikan diniyah akan menjadi solusi untuk menjaga dan menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini.”


Pemerintah desa turut menyatakan dukungan melalui sambutan dari Sekretaris Desa, Bapak Thoyibun:

“Kami mendukung sepenuhnya, sebab pembangunan SDM melalui pendidikan agama adalah pondasi penting. Semoga lembaga ini menjadi berkah bagi seluruh warga Damas.”

Sementara itu, bapak Kyai Saeroji menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, ormas Islam, dan pemerintah:

“Ketika NU, Ansor, dan masyarakat bersatu, maka keberkahan akan turun. Pendidikan diniyah ini akan menjadi ladang amal jariyah bersama.”

Sekretaris NU Ranting Karanggandu, Bapak Agus Salim, juga menambahkan bahwa langkah ini sesuai dengan visi dakwah NU:

“Mendirikan lembaga diniyah bukan hanya menjawab kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi investasi peradaban di masa depan.”


Musyawarah menghasilkan kesepakatan awal berupa pembentukan tim pelaksana, perencanaan sarana prasarana, dan penyusunan program pendidikan. Antusiasme warga menjadi energi tersendiri untuk merealisasikan cita-cita bersama ini.

Dengan penuh harap, musyawarah ditutup oleh doa bersama. Semua pihak sepakat bahwa pendidikan diniyah akan menjadi tonggak baru dalam membangun generasi Islam yang berakhlak dan berilmu di kawasan pesisir selatan Trenggalek.

Kontributor : Khoirul Muzaki
Editor : Tim Media Anwalin PAC GP Ansor Watulimo
Share:

7/24/2025

PAC GP Ansor Watulimo Gelar Rapat Koordinasi Pra-Konferancab Ke-XIII di Mako Anwalin


Anwalin News, Watulimo, 23 Juli 2025Dalam rangka menyukseskan agenda besar Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Ke-XIII, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Watulimo menggelar Rapat Koordinasi di Mako Anwalin — kediaman Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Sahabat Murdiyanto — yang berlokasi di Desa Gemaharjo, Rabu malam (23/07).

Rapat yang dimulai sejak pukul 19.30 WIB ini dihadiri oleh seluruh jajaran Pengurus Harian PAC GP Ansor Watulimo, Pimpinan Ranting se-Kecamatan Watulimo, Kasatkorkel Banser, serta delegasi dari Ranting yang berhalangan hadir secara langsung. Agenda utama rapat membahas teknis pelaksanaan Konferancab Ke-XIII yang direncanakan berlangsung pada tanggal 6-7 Agustus 2025 di Hotel Prigi & Resort, Jl. Raya Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Sahabat Murdiyanto, yang memimpin langsung jalannya rapat menyampaikan pentingnya sinergi dan kesiapan seluruh kader menjelang hajatan besar tiga tahunan ini.

"Konferancab bukan sekadar pergantian kepemimpinan, tapi momentum konsolidasi dan refleksi gerakan kita. Maka, semua elemen harus terlibat aktif dan solid. Kita putuskan bersama malam ini, semua fasilitas hotel akan kita gunakan demi kelancaran dan kenyamanan seluruh peserta,” tegas Murdiyanto dalam arahannya.


Dalam rapat tersebut, disepakati secara mufakat bahwa seluruh fasilitas Hotel Prigi & Resort akan dimanfaatkan sepenuhnya. Mulai dari reservasi 21 kamar hotel, penggunaan Aula utama, Mushola, serta seluruh gedung pendukung milik hotel untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Konferancab.

Keputusan ini sekaligus menjadi langkah strategis agar kegiatan berjalan lebih efektif dan terpusat dalam satu lokasi, mengingat besarnya jumlah peserta dan pentingnya rangkaian agenda yang akan berlangsung selama dua hari tersebut.

Rapat berlangsung dengan penuh semangat dan kekeluargaan. Usai rapat, seluruh peserta menikmati ramah tamah dan doa bersama sebagai penutup.



Kontributor : Tim Media Anwalin - PAC GP Ansor Watulimo
.
Share:

7/20/2025

Filosofi dan Makna Logo Konferensi Anak Cabang Ke-XIII PAC GP Ansor Watulimo



1. Bumi Bulat dan Tunas Tumbuhan Hijau

  • Makna Bumi Bulat: Melambangkan semangat globalisasi, kesadaran lingkungan, dan kepedulian kader Ansor terhadap isu-isu kemanusiaan dan perdamaian dunia. Juga menunjukkan bahwa gerakan pemuda Ansor tidak hanya berpikir lokal, tetapi juga berpandangan luas dan mendunia.

  • Makna Tunas Tumbuhan Hijau: Simbol pertumbuhan, regenerasi, dan semangat pembaruan. Ini mencerminkan semangat kaderisasi yang berkelanjutan, serta harapan agar kader muda Ansor terus tumbuh, berkembang, dan menjadi pemimpin masa depan yang berakar pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

2. Logo ANSOR (Segitiga Hijau)

  • Segitiga dengan Bulan Bintang dan Sembilan Bintang: Adalah simbol khas Gerakan Pemuda Ansor yang menunjukkan identitas organisasi sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama (NU) yang berpijak pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah.

  • Warna Hijau: Melambangkan kedamaian, harapan, dan semangat keislaman. Warna ini juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan perjuangan yang bersih serta tulus.

  • Letak Logo ANSOR di Tengah: Menunjukkan bahwa GP Ansor menjadi pusat semangat, kekuatan ideologis, dan arah gerakan dalam kegiatan konferensi ini.

3. Angka Romawi "XIII"

  • Menyimbolkan bahwa konferensi ini adalah Konferensi Anak Cabang Ke-13 (XIII).

  • X (hitam) melambangkan kekuatan dan keteguhan dalam berorganisasi.

  • III (kuning emas) melambangkan optimisme, semangat kemajuan, dan harapan baru dalam regenerasi kepemimpinan.

4. Tulisan “KONFERANCAB GP. ANSOR WATULIMO - TRENGGALEK”

  • "KONFERANCAB" (warna oranye): Memberi kesan semangat, antusiasme, dan keberanian untuk mengambil keputusan penting demi masa depan organisasi.

  • "GP. ANSOR" (warna hijau tua): Identitas organisasi yang kuat dan melekat dalam jiwa kader-kader mudanya.

  • "WATULIMO - TRENGGALEK": Menegaskan lokasi dan wilayah pengabdian organisasi, serta menunjukkan kebanggaan terhadap daerah sebagai tempat tumbuhnya kader-kader unggul Ansor.


Kesimpulan

Logo Konferancab Ke-XIII PAC GP Ansor Watulimo ini dirancang tidak hanya sebagai simbol acara, tetapi juga sebagai gambaran komprehensif dari identitas, semangat, cita-cita, dan arah perjuangan kader GP Ansor Watulimo. Dengan perpaduan simbol-simbol alam, angka, warna, dan logo organisasi, logo ini mengandung pesan kuat tentang regenerasi, semangat perubahan, dan militansi kader dalam membangun masa depan Ansor yang progresif dan membumi di era digital.

Logo Selengkapnya silahkan Unduh di bawah ini





Oleh : Tim Media Anwalin - PAC GP. Ansor Watulimo
.
Share:

7/17/2025

Ketinggian Derajat Ilmu dan Majelis Ilmu dalam Pandangan Al-Qur’an (Tafsir Surah Al-Mujādilah Ayat 11)


Surat Al-Mujadilah Ayat 11

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا ۖ يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

 "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, 'Berilah kelapangan di dalam majelis,' maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, 'Berdirilah kamu,' maka berdirilah; niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujādilah: 11)


1. Latar Belakang Turunnya Ayat

Menurut sebagian ulama tafsir, ayat ini turun berkaitan dengan peristiwa di majelis Rasulullah ﷺ, ketika kaum Anshar dan Muhajirin duduk dalam halaqah ilmu, lalu datang para sahabat baru dari luar Madinah dan tidak mendapatkan tempat duduk. Rasulullah ﷺ kemudian memerintahkan agar memberi kelapangan. Namun, sebagian enggan, lalu turunlah ayat ini sebagai teguran dan arahan etika dalam majelis.


2. Kandungan dan Tafsir Ayat

a. Etika dalam Majelis (تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ)

Allah menyeru orang-orang beriman agar memberi ruang dan kelapangan dalam majelis, khususnya majelis ilmu dan dzikir. Ini menunjukkan pentingnya adab dalam majelis:

  • Saling memberi tempat,

  • Tidak egois dalam posisi duduk,

  • Mendahulukan orang lain untuk memperoleh manfaat ilmu.

Tafsir al-Jalalain:
"Apabila dikatakan kepadamu, 'Berlapang-lapanglah dalam majelis,' maka berlapang-lapanglah, niscaya Allah akan memberikan kelapangan untukmu di dunia dan akhirat."

b. Ketaatan kepada Arahan Pemimpin Ilmu (فَانشُزُوا)

Jika diperintahkan untuk berdiri, berpindah, atau menyesuaikan tempat, maka patuhilah. Ini mengajarkan kedisiplinan dan ketaatan dalam majelis sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu dan pemilik ilmu.

c. Keutamaan Iman dan Ilmu (يَرْفَعِ اللَّهُ...)

Allah menjanjikan derajat yang tinggi bagi dua golongan:

  1. Orang beriman – karena iman adalah fondasi amal.

  2. Orang yang berilmu – karena ilmu adalah penerang dan penuntun amal.

Tafsir Ibnu Katsir:
"Ini menunjukkan bahwa ilmu lebih utama daripada iman saja, karena Allah menyebutkan secara khusus bahwa orang-orang berilmu diangkat derajatnya, bahkan melebihi orang beriman biasa."

Tafsir Quraish Shihab (Al-Mishbah):
"Allah meninggikan derajat mereka yang memiliki ilmu dengan derajat-derajat spiritual dan sosial yang tidak dapat dicapai oleh yang lainnya."


3. Pelajaran dan Hikmah Ayat

  • Ilmu adalah tangga kemuliaan; bukan hanya memperbaiki amal, tetapi juga mengangkat derajat seseorang di sisi Allah dan manusia.

  • Majelis ilmu adalah ladang pahala, maka hadiri dengan adab dan penghormatan.

  • Ketaatan dalam majelis dan kepatuhan pada pemimpin ilmu menunjukkan akhlak orang beriman.

  • Kelapangan hati dan tempat dalam kehidupan diberikan Allah bagi mereka yang lapang dalam bermasyarakat.


4. Referensi

  1. Tafsir al-Jalalain, Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi

  2. Tafsir Ibnu Katsir, Ismail bin Umar bin Katsir

  3. Tafsir Al-Mishbah, M. Quraish Shihab

  4. Tafsir al-Munir, Wahbah az-Zuhaili

  5. Shahih Bukhari dan Muslim – Riwayat tentang adab majelis dan keutamaan ilmu

  6. Kitab Ta’lim al-Muta’allim, Imam Az-Zarnuji – tentang adab dalam belajar


Penutup

Surat Al-Mujādilah ayat 11 merupakan ayat yang menegaskan pentingnya keimanan dan ilmu sebagai pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim. Tidak hanya membimbing amal, keduanya menjadi sebab diangkatnya derajat seseorang di sisi Allah. Maka dari itu, marilah kita senantiasa menjaga adab dalam menuntut ilmu dan menghidupkan majelis-majelis ilmu sebagai jalan menuju kemuliaan dunia dan akhirat.



Penulis : Murdiyanto - Ketua PAC GP. Ansor Watulimo
.
Share:

Rijalul Ansor Watulimo Gelar Lailatul Ijtima' Penuh Khidmat di Desa Ngembel: Menyatukan Dzikir, Sholawat, dan Ukhuwah

Anwalin News, Watulimo – Suasana khidmat dan penuh kekeluargaan menyelimuti pelaksanaan Lailatul Ijtima’ Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Watulimo yang digelar pada Rabu malam, 16 Juli 2025 di rumah sahabat Kusyadi, Wakil Ketua Pimpinan Ranting GP Ansor Desa Ngembel, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Murdiyanto, beserta jajaran Pengurus Harian PAC, Pengurus Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDSRA), Satkoryon Banser, Satsus Denwatser, para Pimpinan Ranting, Kasatkorkel Banser, serta seluruh kader dan anggota GP Ansor Desa Ngembel.

Acara diawali dengan sambutan pengantar dari Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Murdiyanto. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya menjaga semangat spiritual dalam setiap aktivitas kaderisasi dan gerakan sosial kemasyarakatan.

“Kita bukan hanya barisan kader penggerak, tapi juga barisan yang berbaris dalam dzikir, sholawat, dan cinta para ulama. Semangat Rijalul Ansor ini adalah nafas perjuangan kita agar tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga kokoh secara ruhani,” ujar Murdiyanto dengan penuh semangat.

Ia juga menyampaikan bahwa Lailatul Ijtima’ bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan momentum untuk memperkuat keimanan dan mempererat ukhuwah antar sesama anggota Ansor-Banser.

“Majelis dzikir ini adalah tempat kita menyatukan hati, menyelaraskan niat, dan meneguhkan komitmen pengabdian kepada umat, bangsa dan Nahdlatul Ulama,” lanjutnya.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan amalan-amalan khas Majelis Dzikir dan Sholawat: pembacaan Istighotsah, Hizib Nawawi, Hizib Nashar, Aurad Mbah Hasyim Asy’ari, dan ditutup dengan pembacaan Mahalul Qiyam secara berjamaah yang menggema khusyuk di ruang acara.

Setelah rangkaian dzikir dan sholawat selesai, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi santai seputar program keummatan dan penguatan peran kader di tingkat desa, serta ramah tamah yang mempererat ikatan emosional antar anggota.

Acara rutinan ini menjadi bukti bahwa semangat kader Ansor tidak hanya hadir dalam aksi nyata sosial dan keummatan, tetapi juga dalam penguatan spiritual yang menjadi ruh dari setiap gerakan.

“Mari terus kita hidupkan majelis ini di setiap ranting, karena dari sinilah energi kita diperbarui untuk tetap istiqamah dalam perjuangan,” tutup Murdiyanto penuh harap.

Dengan suasana yang hangat dan penuh barakah, kegiatan Lailatul Ijtima’ malam itu menjadi bukti nyata bahwa kader-kader Ansor Pimpinan Anak Cabang Watulimo siap menjadi garda depan dalam menjaga nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dan meneruskan perjuangan para ulama.


.
Kontributor : Tim Media Anwalin - PAC GP Ansor Watulimo
.
Share:

7/13/2025

Ansor Karanggandu Gelar Rapat Kerja Perdana, Perkuat Komitmen Kaderisasi dan Pengabdian

Anwalin News, Karanggandu, 13 Juli 2025 — Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Karanggandu sukses menggelar kegiatan Rapat Kerja (Raker) yang dilaksanakan pada Ahad malam, 13 Juli 2025 pukul 19.30 WIB sampai selesai. Kegiatan ini bertempat di Base Camp Ansor/Banser Ranting Karanggandu yang berlokasi di RT. 10 RW. 03 Dusun Gading, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Rapat kerja ini dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus Pimpinan Ranting GP Ansor Karanggandu. Agenda utama yang dibahas meliputi evaluasi kegiatan sebelumnya, penataan program kerja ke depan, pembentukan tim pelaksana kegiatan strategis, hingga konsolidasi kaderisasi dan penguatan ideologi ke-NU-an dan kebangsaan.

Acara dipandu langsung oleh Ketua PR GP Ansor Karanggandu, sahabat Muh. Ali Ashari Makmun, yang sekaligus memberikan pengarahan dan semangat kepada seluruh pengurus.

Dalam sambutannya, sahabat Ali menekankan pentingnya soliditas dan kerja nyata di lapangan.

“GP Ansor bukan sekadar nama organisasi, tetapi medan pengabdian yang harus kita isi dengan kerja nyata, kekompakan, dan semangat kaderisasi. Mari kita niatkan semua ini sebagai bagian dari ibadah dan kontribusi kita kepada umat, bangsa, dan Nahdlatul Ulama,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Raker ini menjadi momentum awal untuk menyusun langkah-langkah strategis yang lebih terarah dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Selain pemaparan program kerja, forum Raker juga menjadi ajang diskusi terbuka antar pengurus untuk menyampaikan ide-ide kreatif, termasuk rencana kegiatan sosial keumatan, pelatihan kader, serta sinergi dengan lembaga dan banom NU lainnya di tingkat desa.

Kegiatan berlangsung dengan penuh semangat, kekeluargaan, dan khidmat. Seluruh peserta menyatakan komitmennya untuk bersama-sama menghidupkan Ansor di tingkat ranting, sesuai dengan semangat “Berjuang, Berkhidmat, dan Bermanfaat.”

Dengan adanya Rapat Kerja ini, PR GP Ansor Karanggandu berharap mampu mencetak kader-kader militan yang siap menjaga nilai-nilai ke-NU-an, keislaman, dan keindonesiaan secara berkelanjutan.

______

Kontributor : Tim Media Anwalin PAC GP. Ansor Watulimo
.
Share:

Pemimpin yang Abai pada Komando: Benih Kekacauan dalam Organisasi


Dalam setiap struktur organisasi, apalagi organisasi sosial keagamaan seperti Gerakan Pemuda Ansor atau Nahdlatul Ulama, garis komando dan ketaatan pada instruksi pimpinan adalah ruh yang menjaga kohesivitas dan keberkahan gerakan. Namun bagaimana jika seorang pemimpin justru mulai abai terhadap instruksi atau undangan dari pimpinan di atasnya, dan memilih menghadiri acara lain yang tidak menjadi kewajiban utama? Ini bukan hanya sekadar kelalaian administratif, tetapi sudah menjadi benih disintegrasi struktural dan moral.

Baca Juga; Menjaga Marwah Organisasi: Urgensi Garis Komando dan Bahaya Loncat Komando dalam Tubuh GP Ansor

1. Pengkhianatan terhadap Amanah

Seorang pemimpin bukan hanya jabatan, tetapi amanah (amanah taklifiyah) yang mengikat secara moral dan spiritual. Ketika ia mengabaikan instruksi dari atasannya, sejatinya ia sedang menyia-nyiakan amanah itu. Rasulullah SAW bersabda:

"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan mengabaikan undangan resmi atau instruksi, ia telah menunjukkan ketidakseriusan dalam mempertanggungjawabkan tugasnya di hadapan Allah dan manusia.

2. Merusak Kultur Disiplin Organisasi

Sikap tidak taat terhadap instruksi pimpinan menjadi preseden buruk bagi kader di bawahnya. Jika pemimpin saja berani melanggar garis komando, bagaimana mungkin ia dapat menuntut kedisiplinan dari anak buahnya? Inilah yang disebut dengan "loncat komando", yang secara struktur dapat melemahkan kesolidan organisasi.

Dalam doktrin organisasi militer dan semi-militer (seperti Banser), garis komando adalah mutlak. Tanpa itu, perintah bisa diperdebatkan, disiplin menjadi longgar, dan akhirnya semangat kolektif pun melemah.

3. Memicu Konflik Horizontal dan Fragmentasi

Ketika seorang pemimpin lebih memilih kegiatan di luar daripada memenuhi panggilan internal organisasi, ia menciptakan dualisme loyalitas. Ia sedang menunjukkan bahwa ada hal yang lebih penting daripada kepentingan organisasi. Ini akan menciptakan kecemburuan, perpecahan, bahkan konflik horizontal di antara sesama kader. Ujungnya adalah fragmentasi yang merugikan jangka panjang.

4. Menurunkan Reputasi Organisasi di Hadapan Publik

Dalam konteks publik, ketidakhadiran pemimpin dalam acara resmi bisa ditafsirkan sebagai konflik internal, ketidaksolidan, atau bahkan kegagalan komunikasi struktural. Ini bisa merusak citra organisasi di mata masyarakat, padahal kerja kolektif organisasi tersebut bisa saja sangat positif. Satu tindakan abai bisa merusak capaian bersama.

5. Tidak Meneladani Etika Kepemimpinan Nabi

Rasulullah SAW adalah teladan dalam disiplin dan penghormatan terhadap struktur. Beliau tidak pernah membangkang terhadap perintah Allah, dan senantiasa menghormati keputusan kolektif para sahabat. Dalam organisasi, prinsip ini menjadi dasar etika kepemimpinan.

"Sesungguhnya orang-orang yang melanggar perintah Rasul, maka hendaklah mereka takut ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih."
(QS. An-Nur: 63)

Kesimpulan: Ketaatan adalah Fondasi Kepemimpinan

Kepemimpinan yang baik tidak hanya dilihat dari kemampuan berbicara atau tampil di panggung, tetapi dari ketaatannya kepada struktur, kesetiaannya pada komando, dan konsistensinya menjalankan amanah. Mengabaikan instruksi pimpinan untuk alasan yang tidak prinsipil adalah bentuk kemunduran moral yang bisa menjadi fitnah organisasi.

Karenanya, dibutuhkan introspeksi dari setiap pemimpin: apakah kita masih amanah dalam menjalankan tanggung jawab, atau sedang menjadi penyebab keretakan struktur tanpa sadar?

"السمع والطاعة على المرء المسلم فيما أحب وكره ما لم يُؤمر بمعصية"

 "Mendengar dan taat adalah kewajiban seorang Muslim dalam hal yang disukai maupun tidak, selama tidak diperintah untuk maksiat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Referensi:

  • Al-Qur’an, Surah An-Nur ayat 63

  • HR. Bukhari dan Muslim tentang amanah dan ketaatan

  • Khittah Nahdlatul Ulama tentang kepemimpinan struktural

  • AD/ART GP. Ansor & Banser mengenai sistem instruksional


.
Kontributor : Murdiyanto - Ketua PAC GP Ansor Watulimo
Editor : Tim Media Anwalin PAC GP Ansor Watulimo
.
Share:

Ansor Panggul Hadir Menyemai Iman dan Kepedulian di Pantai Konang


Anwalin News - Panggul, 12 Juli 2025 — Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Panggul menjadi garda terdepan dalam menyukseskan kegiatan akbar keluarga besar Nahdlatul Ulama yang dipusatkan di Pantai Konang, Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.

Mengusung tema “Cahaya Muharram Merajut Iman dan Kepedulian”, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen GP Ansor untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam bidang keagamaan tetapi juga sosial dan lingkungan.

Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan Khatmil Qur’an, dilanjutkan santunan untuk anak yatim dan dhuafa, dan ditutup dengan aksi bersih-bersih pantai. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Banom NU se-MWC Panggul, termasuk Banser, Muslimat NU, Fatayat NU, Denwatser, Garda Fatayat, IPNU, IPPNU, serta ratusan warga Nahdliyin.

PAC GP Ansor Panggul melalui satuan tugas Banser dan Denwanser turut bertugas dalam pengamanan dan pengaturan teknis kegiatan, sekaligus memimpin jalannya aksi sosial lingkungan di kawasan wisata Pantai Konang.


Dalam sambutannya dikonfirmasi secara terpisah, Ketua PAC GP Ansor Panggul, Agus Muh. Chisamuddin Zein, menyampaikan bahwa Tahun Baru Islam harus menjadi momentum kebangkitan spiritual dan sosial para pemuda.

“Muharram bukan hanya pergantian angka, tapi panggilan untuk bermuhasabah dan bergerak. Ansor-Banser Panggul hadir tidak hanya untuk berdoa, tapi juga untuk bekerja nyata, menebar manfaat, dan menjaga lingkungan sebagai bagian dari amanah khilafah fil ardh,” tegas Gus Chisam.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Pengurus MWC NU Panggul dari unsur Syuriyah, Tanfidziyah, dan lembaga-lembaga NU, Kepala KUA Kecamatan Panggul, Kepala Desa Nglebeng, serta mitra strategis seperti Camat Panggul dan Forkopimcam, Polsek dan Koramil, dan Komunitas Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Panggul.

Ketua MWC NU Panggul, Agus Muh. Muhdlor Abdul Aziz, memberikan apresiasi khusus kepada kader-kader Ansor dan Banser yang senantiasa menjadi ujung tombak kegiatan NU.

“Ansor-Banser ini bukan hanya kuat di lapangan, tapi juga punya semangat khidmah yang luar biasa. Kami bangga karena mereka hadir bukan untuk mencari nama, tapi menjalankan amanah jam’iyyah dan umat,” ungkapnya. 

“Tahun Baru Islam harus menjadi semangat baru bagi NU di Panggul untuk terus berkarya bersama masyarakat,” tambah beliau.


Sementara itu, Camat Panggul, Bapak Darmujiadi, S.Sos., juga menaruh hormat atas inisiatif dan semangat gotong royong keluarga besar NU, khususnya GP Ansor.

“Kami melihat langsung bagaimana semangat kader Ansor dan Banser sangat luar biasa. Mereka menghidupkan suasana keagamaan dengan khidmat, sekaligus menyadarkan masyarakat akan pentingnya kepedulian sosial dan lingkungan. Ini patut dicontoh,” ujarnya. 

“Kegiatan ini juga memberi contoh bahwa organisasi kepemudaan bisa bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga harmoni dan ekosistem masyarakat,” tambahnya.


Dari sisi perempuan muda Nahdlatul Ulama, Ketua Fatayat NU Panggul, Ning Athi' Fitria, juga menyatakan bahwa sinergi antarbanom seperti ini menjadi energi besar NU di masa depan.

“Fatayat sangat mendukung dan bangga bisa bersinergi dengan Ansor dalam kegiatan yang menyentuh langsung kehidupan umat. Ini bukti bahwa NU besar karena kekompakan dan keikhlasan para pengabdinya,” ujarnya dalam keterangan terpisah.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan harapan agar Tahun Baru Islam 1447 H membawa keberkahan bagi umat Islam, khususnya bagi warga Nahdliyin di Kecamatan Panggul.



Kontributor : BSA Trenggalek
Editor : Tim Media Anwalin PAC GP. Ansor Watulimo
.
Share:

7/12/2025

Muskercab Ke-3 PCNU Trenggalek, NU Watulimo Siap Sinergi Program


Anwalin News, Kampak — Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Watulimo beserta sejumlah Ketua Pengurus Ranting NU di Kecamatan Watulimo turut menghadiri Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) Ke-3 PCNU Trenggalek yang digelar pada Sabtu, 12 Juli 2025 di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU Senden, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek.

Hadir dari MWC NU Watulimo antara lain Kyai Chalimi Anwar yang mewakili Rais Syuriyah MWC NU, Murdiyanto selaku Wakil Sekretaris MWC NU, Kyai Samsudin (Ketua NU Ranting Pakel), Kyai Mukarom (Ketua NU Ranting Ngembel), dan Kyai Miftahul Huda (Ketua NU Ranting Gemaharjo).

Muskercab ini membahas tiga bidang utama dalam sidang komisi, yaitu Komisi Organisasi, Komisi Program Kerja, dan Komisi Rekomendasi. Ketiga komisi tersebut menjadi ruang strategis dalam merumuskan arah gerak PCNU Trenggalek hingga September 2026.


Acara Muskercab dimulai dengan pembukaan oleh Dr. Yumnan Abadi, M.Si., dilanjutkan dengan iftitah oleh K.H. Mastur Ali (Rais Syuriyah PCNU Trenggalek). Pembacaan Kalam Ilahi dibawakan oleh Slamet Daroini, Ketua PAC JQHNU Kampak. Lagu kebangsaan dinyanyikan bersama-sama oleh hadirin dipandu Tim Paduan Suara Fatayat NU PAC Kampak. Sambutan panitia disampaikan oleh Kyai Tulus selaku Ketua MWC NU Kampak, dan acara pembukaan ditutup dengan doa yang kembali dipimpin oleh Rais Syuriyah PCNU Trenggalek.

Sidang pleno Muskercab dipandu langsung oleh Sekretaris PCNU Trenggalek, K.H. Muhammad Nasron. Dalam sambutannya beliau menegaskan pentingnya konsolidasi organisasi agar program-program NU bisa berjalan secara sistemik dan efektif. “Muskercab ini adalah momentum strategis untuk menyelaraskan langkah organisasi dengan kebutuhan umat dan bangsa. Kita butuh sinergi antarlembaga agar NU semakin responsif terhadap tantangan zaman,” ujarnya.

Ketua PCNU Trenggalek, K.H. Yusuful Hamdani, M.Si., dalam sambutannya memberikan arahan penting terkait arah gerak PCNU. “Program kerja kita harus berbasis kebutuhan umat, berorientasi pada penguatan jam’iyyah dan jama’ah. NU bukan hanya penggerak dakwah, tapi juga pelopor pemberdayaan dan pemersatu umat,” tegasnya.


Selanjutnya, peserta dibagi dalam kelompok sidang sesuai tiga komisi pembahasan. Dari hasil pleno, ditetapkan beberapa program kerja utama PCNU Trenggalek yang akan dilaksanakan hingga September 2026, antara lain: Kegiatan Naharul Ijtima, Pendidikan Kader Penggerak NU (PD-PKPNU), Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Safari Ramadhan, Halal Bihalal, pembentukan BMT NU, serta Tasyakuran Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kehadiran para tokoh NU dari berbagai MWC dan Ranting se-Kabupaten Trenggalek, termasuk dari Watulimo, menunjukkan komitmen kuat NU dalam menjaga kesinambungan program keumatan dan kebangsaan secara terstruktur dan terukur di wilayah Trenggalek.



Kontributor : Tim Media Anwalin PAC GP. Ansor Watulimo
.
Share:

7/10/2025

Meraih Keberkahan dan Keutamaan Hari Jum’at: Momentum Penyucian Jiwa dan Peningkatan Iman


Hari Jum'at memiliki posisi yang istimewa dalam Islam. Ia bukan sekadar hari biasa, tetapi merupakan hari raya mingguan bagi umat Muslim, penuh dengan keutamaan, keberkahan, dan peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

"Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu pula ia dikeluarkan darinya."
(HR. Muslim, no. 854)

Hadis ini menegaskan betapa mulianya hari Jum'at dalam perjalanan sejarah manusia. Lebih dari itu, dalam Al-Qur'an Allah SWT memerintahkan kaum Muslimin agar menghadiri shalat Jum'at dan meninggalkan jual beli ketika adzan dikumandangkan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
(QS. Al-Jumu’ah: 9)

Malam Jum'at juga menjadi malam yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Surah Al-Kahfi, memperbanyak shalawat kepada Nabi ﷺ, dan berdoa. Dalam sebuah hadis disebutkan:

"Sesungguhnya di hari Jum'at terdapat satu waktu di mana apabila seorang Muslim memohon kepada Allah pada waktu itu, pasti Allah akan memberinya apa yang dimintanya."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu mustajab ini menjadi pendorong bagi umat Islam untuk tidak menyia-nyiakan Jum’at dengan kelalaian. Ia adalah momen emas untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama.

Dalam masyarakat yang sibuk dan terkadang lalai terhadap akhirat, kehadiran hari Jum’at setiap pekan adalah panggilan kasih sayang Allah agar manusia kembali merenung, memperbarui iman, dan membersihkan jiwa dari dosa.

Memuliakan Jum’at bukan hanya kewajiban ritual, melainkan kesempatan ruhani yang tak ternilai. Mulailah dengan memperindah diri dengan shalat Jum’at, memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, serta memohon ampunan. Jadikan setiap Jum'at sebagai awal yang baru untuk perjalanan iman yang lebih baik.


Referensi:

  1. Al-Qur’an Surat Al-Jumu’ah: 9
  2. Hadis Riwayat Muslim, No. 854
  3. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim (tentang waktu mustajab doa di hari Jum’at)
  4. Imam Nawawi, Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim


Oleh : Murdiyanto - Ketua PAC GP. Ansor Watulimo
.
Share:

7/09/2025

PAC GP. Ansor Watulimo Gelar Rapat Pimpinan dan Upgrading Organisasi: Perkuat Kaderisasi, Administrasi, dan Akreditasi

Anwalin News, Watulimo — Dalam upaya memperkuat konsolidasi organisasi dan meningkatkan kapasitas kader, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Watulimo menggelar Rapat Pimpinan (RAPIM) dan Upgrading Organisasi dengan fokus pada Kaderisasi, Administrasi, dan Akreditasi. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 9 Juli 2025 bertempat di MI Plus Gemaharjo 2 - Dukuh Pampang, Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Kegiatan diikuti oleh Jajaran Pengurus PAC, Satkoryon Banser, MDS Rijalul Ansor, Satsus Denwanser, Pimpinan Ranting GP. Ansor, dan Kasatkorkel Banser se-Kecamatan Watulimo. Acara dipandu oleh Sahabat Nurhadi selaku pembawa acara.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an oleh sahabat Mushoim dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mars Syubbanul Wathon, dan Mars GP. Ansor yang dinyanyikan secara serentak dan penuh semangat.

Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua PAC GP. Ansor Watulimo, Sahabat Murdiyanto, yang menegaskan pentingnya pelaksanaan RAPIM dan Upgrading sebagai langkah strategis untuk memperkokoh struktur organisasi di seluruh tingkatan.

“Kita tidak cukup hanya bergerak, tapi harus terorganisir, terukur, dan mampu menjawab tantangan zaman. Melalui RAPIM dan Upgrading ini, kita refleksikan perjalanan organisasi sekaligus menyiapkan kader-kader tangguh untuk masa depan Ansor, NU, dan Indonesia,” ungkap Murdiyanto.


Setelah sambutan Ketua PAC, acara dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan resmi oleh Ketua PC GP. Ansor Trenggalek, Gus H. Muh. Izuddin Zakki. Dalam arahannya, beliau mengajak seluruh kader untuk senantiasa menjaga militansi, kekompakan, serta meningkatkan kapasitas diri agar Ansor tetap menjadi organisasi yang mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Hari ini bukan hanya seremoni, tapi momentum untuk memperkuat ghirah perjuangan. Kader Ansor harus menjadi solusi dan pilar kebaikan di tengah masyarakat. Kuncinya ada pada kekompakan, militansi, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman. Jangan pernah lelah menjaga akidah, amaliyah, dan khidmah kepada Nahdlatul Ulama dan bangsa,” pesan Gus Muh. Izuddin Zakki.


Memasuki sesi materi, pemaparan pertama disampaikan oleh Sahabat Muh. Kharis Alwi, Instruktur PC GP. Ansor Trenggalek, yang membahas Konsep Kaderisasi Gerakan Pemuda Ansor dan Akreditasi Organisasi. Ia menekankan bahwa kaderisasi adalah inti kehidupan organisasi dan akreditasi adalah instrumen untuk menjaga kualitas organisasi.

“Tanpa kaderisasi yang baik, organisasi hanya akan berjalan di tempat. Begitu pula dengan akreditasi, itu adalah standar untuk mengukur sejauh mana organisasi ini berjalan sesuai rel-nya,” tegas Kharis Alwi.


Materi kedua disampaikan oleh Sahabat Robby Taufika, Sekretaris PC GP. Ansor Trenggalek, yang mengulas Pedoman Konferensi GP. Ansor dan Tata Kelola Organisasi serta Persuratan. Beliau mengingatkan pentingnya administrasi yang rapi dan tertib agar eksistensi organisasi tetap kuat dan dipercaya.

“Organisasi besar tak hanya diukur dari banyaknya kader, tetapi juga dari tertib tidaknya administrasi. Mulai dari surat-menyurat hingga pelaksanaan konferensi, semuanya harus berjalan sesuai pedoman agar marwah organisasi tetap terjaga,” terang Robby Taufika.

Rangkaian acara ditutup dengan doa sebagai bentuk syukur sekaligus memohon keberkahan agar Gerakan Pemuda Ansor Watulimo terus mampu meneguhkan peran dan pengabdiannya di tengah masyarakat.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa GP. Ansor Watulimo tetap solid, kompak, dan berkomitmen memperkuat barisan kader demi masa depan Nahdlatul Ulama dan Indonesia.



Kontributor : Tim Media Anwalin PAC GP. Ansor Watulimo
.
Share:

"Jika pertemanan seseorang tidak memberimu manfaat maka jangan mengambil untung dengan memusuhinya". (Imam Syafi'i)

"Jangan jadikan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat, dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja". (Hadratus Syekh K.H. Muh. Hasyim Asy'ari)

Terjemahkan

Tari Roddat Islami

Blog Archive

Kutipan Kitab Kuning

Amalan Khusus

Launching Website

Sekapur Sirih Launchingnya ANWALIN.OR.ID - Website Baru Ansor Watulimo Online

SAMBUTAN KETUA PAC GP. ANSOR WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK   Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Bismillaahirrahmaanirrahiim Alhamdul...