8/27/2025

H. Fatkurrohman, S.Ag., M.Si Resmi Pindah Tugas: Lanjutkan Pengabdian dari KUA Watulimo ke KUA Munjungan


Watulimo – Rabu (27/8) Setelah lebih dari tiga tahun mengabdi sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Watulimo, H. Fatkurrohman, S.Ag., M.Si resmi pindah tugas dan melanjutkan pengabdiannya sebagai Kepala KUA Kecamatan Munjungan. Perpindahan tugas ini merupakan bagian dari rotasi organisasi di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek, sebagai upaya penyegaran sekaligus peningkatan pelayanan keagamaan bagi masyarakat.

Di mata masyarakat Watulimo, sosok H. Fatkurrohman bukan hanya dikenal sebagai pejabat struktural, melainkan juga sebagai figur yang dekat, ramah, serta mampu merangkul berbagai pihak. Selama menjabat, beliau aktif membangun sinergi dengan tokoh agama, pemerintah desa, lembaga pendidikan, hingga organisasi kepemudaan, sehingga KUA Watulimo dinilai semakin maju dalam memberikan pelayanan keagamaan.

Dalam acara perpisahan yang berlangsung sederhana namun penuh kehangatan, H. Fatkurrohman menyampaikan sambutan yang menyentuh hati.

“Alhamdulillah, saya bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan yang Allah berikan untuk bertugas di Kecamatan Watulimo. Banyak pengalaman berharga, kebersamaan, serta sinergi yang telah kita bangun bersama. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta seluruh mitra kerja yang telah mendukung KUA Watulimo selama ini. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama masa pengabdian ada kekhilafan, ucapan, atau tindakan yang kurang berkenan. Semoga jalinan silaturahmi tetap terpelihara meskipun saya bertugas di tempat baru di Kecamatan Munjungan. Mohon doa restu semoga saya dapat mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Sejumlah tokoh turut menyampaikan pesan dan kesan atas kepindahan beliau, salah satunya adalah Murdiyanto, Demisioner Ketua PAC GP Ansor Watulimo, yang selama ini kerap bersinergi dengan KUA dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.

“Atas nama pribadi dan keluarga besar GP Ansor Watulimo, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada Bapak H. Fatkurrohman. Beliau adalah sosok pemimpin yang bersahaja, komunikatif, dan selalu terbuka untuk berkolaborasi. Selama kurang lebih tiga tahun terakhir, kami sering bersama-sama dalam kegiatan dakwah, sosial, dan pelayanan umat. Kami juga memohon maaf apabila selama bermitra ada kesalahan atau kekurangan. Kami mendoakan semoga Bapak selalu diberi kesehatan, kekuatan, dan keberkahan dalam melanjutkan pengabdian di KUA Kecamatan Munjungan. Tentu jejak kebaikan yang ditinggalkan di Watulimo akan menjadi teladan bagi kami semua,” tutur Murdiyanto.

Acara tersebut juga dihadiri oleh jajaran staf KUA Watulimo, perwakilan pemerintah desa, ormas keagamaan, lembaga pendidikan Islam, serta sahabat-sahabat beliau. Suasana haru terlihat jelas, karena perpisahan ini bukanlah akhir dari kebersamaan, melainkan awal dari pengabdian yang lebih luas di tempat tugas yang baru.

Kehadiran H. Fatkurrohman di Munjungan diharapkan mampu melanjutkan tradisi pelayanan yang baik, serta membawa inovasi dan semangat baru dalam pelayanan umat. Sementara masyarakat Watulimo tetap mengenang beliau sebagai sosok pemimpin yang penuh dedikasi dan bersahabat.


Kontributor : Tim Media Anwalin

Share:

8/09/2025

Usai Konferancab ke-XIII, Panitia dan Pimpinan PAC GP Ansor Watulimo Bersilaturahim ke Ketua MWC NU Watulimo


Anwalin News, Watulimo – Dalam rangka menindaklanjuti hasil Konferensi Anak Cabang (Konferancab) ke-XIII Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor Watulimo, jajaran panitia bersama Ketua Demisioner PAC GP Ansor Watulimo, sahabat Murdiyanto, dan Ketua terpilih masa khidmah 2025–2028, sahabat Muh. Afif Wahyudin, melakukan silaturahim ke kediaman Bapak Kyai Leif Sulaiman, M.Pd. selaku Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Watulimo, Jum’at malam Sabtu (8/8/2025).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk melaporkan secara resmi hasil Konferancab ke-XIII, menyampaikan perkembangan kaderisasi di tubuh PAC GP Ansor Watulimo, serta memohon pembekalan dan pengarahan dari Ketua MWC NU Watulimo.

Acara silaturahim dibuka dengan pengantar dari Ketua Demisioner PAC GP Ansor Watulimo, sahabat Murdiyanto, yang menyampaikan laporan singkat tentang pelaksanaan Konferancab ke-XIII dan dinamika kepengurusan.

"Kami datang sebagai bentuk penghormatan kepada Bapak Ketua MWC NU Watulimo untuk menyampaikan laporan resmi hasil Konferancab, perkembangan kaderisasi, serta memohon doa restu dan pembinaan agar kepengurusan ke depan semakin solid dan bermanfaat untuk umat, bangsa, dan negara," ujar sahabat Murdiyanto dalam sambutannya.


Selanjutnya, Bapak Kyai Leif Sulaiman, M.Pd. memberikan pembinaan dan pengarahan kepada jajaran PAC GP Ansor Watulimo. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya menjaga kekompakan, menguatkan kaderisasi, serta mempertahankan semangat khidmah di bawah naungan Nahdlatul Ulama.

"Ansor dan Banser adalah benteng ulama dan NKRI. Kepengurusan yang baru harus mampu melanjutkan program yang baik, meningkatkan sinergi dengan MWC NU, serta menjaga akhlak dan adab sebagai kader Nahdliyin," pesan Kyai Leif Sulaiman.

Beliau juga menegaskan bahwa regenerasi kepemimpinan di tubuh Ansor harus berjalan sehat dan berkesinambungan. "Pergantian kepemimpinan itu wajar, tapi jangan sampai memutus tali persaudaraan. Jadikan estafet ini sebagai penguat ukhuwah dan pemacu semangat untuk bekerja lebih baik," tegasnya.

Selain itu, Kyai Leif Sulaiman mengingatkan pentingnya peran Ansor dan Banser di tengah masyarakat. "Jangan hanya aktif di internal organisasi. Turunlah ke tengah masyarakat, bantu mereka, dan tunjukkan bahwa Ansor selalu hadir untuk umat," imbuhnya.


Usai penyampaian pembekalan, acara dilanjutkan dengan diskusi ringan yang membahas peluang kerja sama program antara PAC GP Ansor dan MWC NU Watulimo, termasuk penguatan kegiatan kaderisasi dan peran pemuda di tengah masyarakat.

Dengan berakhirnya silaturahim ini, diharapkan sinergi antara PAC GP Ansor Watulimo dan MWC NU Watulimo semakin erat, sehingga perjuangan dalam membentengi aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah dan menjaga keutuhan NKRI dapat berjalan lebih optimal.



Kontributor : Tim Media Anwalin
.
Share:

8/07/2025

Sahabat Muh. Afif Wahyudin Terpilih sebagai Ketua PAC GP Ansor Watulimo Masa Khidmat 2025–2028


Anwalin News, Watulimo, 6 Agustus 2025 – Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Ke-XIII PAC Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Watulimo yang digelar di Hotel Prigi & Resort, Rabu (6/8/2025), resmi menetapkan Sahabat Muh. Afif Wahyudin sebagai Ketua PAC GP Ansor Watulimo masa khidmat 2025–2028.

Sebelumnya, Sahabat Afif menjabat sebagai Sekretaris PAC GP Ansor Watulimo masa khidmat 2023–2025, mendampingi Sahabat Murdiyanto selaku ketua pada periode tersebut. Keputusan terpilihnya Sahabat Afif dihasilkan melalui proses musyawarah mufakat para delegasi yang hadir dari seluruh Pimpinan Ranting se-Kecamatan Watulimo.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Trenggalek, Gus Muh. Izuddin Zakki, memberikan apresiasi atas terpilihnya pemimpin baru ini.

“Selamat kepada Sahabat Afif Wahyudin yang telah dipercaya memimpin PAC GP Ansor Watulimo. Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, menjaga marwah organisasi, serta membawa Ansor Watulimo semakin maju dan solid di masa depan,” ujarnya.

Mewakili Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur, Dr. Muhammad Sukur, M.Pd., juga menyampaikan dukungan penuh.

“Kepemimpinan itu amanah besar. Kami berharap Sahabat Afif dapat melanjutkan dan mengembangkan program yang sudah baik di periode sebelumnya, serta menjawab tantangan zaman, khususnya di era digital,” pesannya.

Tidak lupa, para pimpinan dan kader GP Ansor memberikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Sahabat Murdiyanto atas dedikasi dan pengabdian selama memimpin di periode 2023–2025.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Sahabat Murdiyanto yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya demi kemajuan Ansor Watulimo. Jejak pengabdian beliau akan menjadi teladan bagi kader-kader selanjutnya,” ungkap Kyai Leif Sulaiman, Ketua MWC NU Watulimo.


Sahabat Murdiyanto sendiri dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan doa untuk kepemimpinan yang baru.

“Alhamdulillah, perjuangan kita selama ini adalah hasil kerja bersama. Saya doakan Sahabat Afif mampu membawa Ansor Watulimo lebih baik lagi. Teruslah berkhidmat dengan hati dan keikhlasan,” ujarnya.

Usai penetapan, Sahabat Afif Wahyudin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan.

“Amanah ini akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya. Saya memohon dukungan dari seluruh kader untuk melanjutkan estafet perjuangan, memperkuat militansi, dan mengembangkan Ansor yang adaptif di era digital,” tegasnya.

Dengan terpilihnya Sahabat Afif, diharapkan PAC GP Ansor Watulimo semakin solid dan progresif, meneruskan tradisi khidmat kepada agama, bangsa, dan Nahdlatul Ulama.



Kontributor : Tim Media Anwalin
.
Share:

Konferancab Ke-XIII PAC GP Ansor Watulimo Resmi Dibuka: Teguhkan Militansi Kader di Era Digital


Anwalin News, Watulimo, 6 Agustus 2025
– Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Watulimo menggelar Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Ke-XIII di Hotel Prigi & Resort, Jl. Raya Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Rabu (6/8/2025).
Mengusung tema “Meneguhkan Militansi Kader, Membangun Ansor Progresif di Era Digital”, kegiatan ini menjadi momentum penting konsolidasi organisasi, penyusunan program kerja, dan pemilihan kepengurusan baru demi memperkuat peran Ansor dalam mengawal nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan kemasyarakatan di era modern.


Hadir Sejumlah Tokoh dan Stakeholder Strategis

Acara pembukaan dihadiri oleh jajaran tokoh lintas elemen, di antaranya Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Trenggalek K.H. Yusuful Khamdani, Anggota DPRD Kabupaten Trenggalek, Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur, Pengurus PC GP Ansor Kabupaten Trenggalek, Kasatkorcab Banser Trenggalek beserta jajaran, Komisioner KPUD dan Bawaslu Kabupaten Trenggalek, Forkopimcam Watulimo, Kepala KUA Kecamatan Watulimo, Pengawas Pendidikan Aswaja NU Kecamatan Watulimo, Ketua Pemuda Cabang Muhammadiyah Watulimo dan KOKAM, TNI AL, Polairud, pimpinan OPD, pengurus MWC NU, seluruh Ketua Ranting NU, PAC GP Ansor, Kasatkoryon Banser, Banom NU, kepala desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Watulimo.

Rangkaian Acara Pembukaan

Acara dibuka oleh Sahabat Muh. Gufron Alutfi, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Sahabat Andik Try Sulistyo.
Tim Paduan Suara Fatayat NU Ranting Watuagung membawakan lagu Indonesia Raya, Mars Syubbanul Wathon, dan Mars GP Ansor.
Laporan panitia disampaikan oleh Sahabat Murjianto, dilanjutkan sambutan-sambutan dari berbagai tokoh sebelum resmi dibuka oleh Ketua PCNU Kabupaten Trenggalek.


Sambutan Penuh Makna

Dalam sambutannya, Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Sahabat Murdiyanto, menegaskan bahwa konferensi ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi wujud komitmen untuk terus mengokohkan militansi dan loyalitas kader.

“Kita tidak hanya dituntut menjadi kader yang militan, tetapi juga harus adaptif di era digital. Ansor Watulimo harus menjadi pelopor dalam dakwah yang kreatif, moderat, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Perwakilan MWC NU Watulimo, Kyai Chalimy Anwar, menekankan pentingnya sinergi antara Banom NU dalam menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah.

“Semangat kebersamaan dan ukhuwah harus selalu kita rawat. Ansor adalah garda depan yang menjaga marwah NU di tengah tantangan zaman,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Watulimo AKP Sunarto, S.Sos, mewakili Forkopimcam mengajak kader Ansor untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dan aparat keamanan. Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih dari jajaran kepolisian.

“Kami mengapresiasi kontribusi GP Ansor dan Banser yang selama ini telah menjadi mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Terima kasih atas sinergi yang telah terbangun, semoga terus terjaga dan semakin kuat,” ungkapnya.

Dari PC GP Ansor Trenggalek, Gus Muh. Izuddin Zakki mengingatkan bahwa regenerasi kader harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan wawasan kebangsaan.

“Kader Ansor harus siap memimpin, bukan hanya di internal NU, tapi juga di ruang-ruang strategis masyarakat,” pesannya.

Mewakili PW GP Ansor Jawa Timur, Dr. Muhammad Sukur, M.Pd., menggarisbawahi pentingnya penguatan militansi kader dengan literasi digital.

“Di era digital, dakwah dan gerakan sosial harus memanfaatkan teknologi. Kader Ansor tidak boleh gagap digital,” tegasnya.


Pembukaan Resmi oleh Ketua PCNU Trenggalek

Puncak acara ditandai dengan sambutan dan pembukaan resmi oleh K.H. Yusuful Khamdani. Dalam arahannya, beliau mengajak kader Ansor untuk menjaga komitmen khidmat dan keikhlasan.

“Militansi tanpa keikhlasan akan hampa. Jadikan setiap langkah perjuangan sebagai ibadah, InsyaAllah Ansor akan terus menjadi benteng umat dan bangsa,” pesannya sebelum mengetukkan palu tanda dibukanya Konferancab.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin K.H. Fatkur Rohman, S.Ag., M.Si, sekaligus menjadi penutup rangkaian pembukaan Konferancab ke-XIII PAC GP Ansor Watulimo.



Kontributor : Tim Media Anwalin - PAC GP Ansor Watulimo
.
Share:

8/03/2025

Ulama dan Santri Garda Depan Kemerdekaan, Murdiyanto Isi Materi Keindonesiaan di MAKESTA PR IPNU-IPPNU Pakel


Anwalin News, Pakel, 2 Agustus 2025 — Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Watulimo, Murdiyanto, tampil sebagai pemateri dalam kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Desa Pakel, Sabtu (2/8). Acara ini digelar di MI Pakel, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, dengan mengusung semangat penguatan nilai-nilai kebangsaan di kalangan pelajar Nahdliyyin.

Dalam sesi materi Keindonesiaan, Murdiyanto menekankan pentingnya memahami peran ulama dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Ia menyampaikan bahwa kemerdekaan bangsa ini bukanlah hadiah, melainkan hasil dari perjuangan panjang yang penuh pengorbanan, termasuk oleh para ulama dan santri.

“Kemerdekaan tidak datang begitu saja, tapi hasil dari ikhtiar dan darah para ulama, santri, dan pejuang-pejuang bangsa. Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang difatwakan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari adalah bukti nyata bahwa ulama berada di garis depan perjuangan,” tegas Murdiyanto di hadapan peserta.

Ia juga mengutip pernyataan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, “Hubbul wathan minal iman” (Cinta tanah air adalah bagian dari iman), sebagai landasan teologis bahwa membela tanah air adalah bagian dari kewajiban keagamaan. Para santri dan pelajar NU, lanjutnya, harus mewarisi semangat ini dalam bentuk cinta Tanah Air yang diaktualisasikan melalui semangat belajar, berorganisasi, serta menjaga persatuan bangsa.


Selain sejarah perjuangan, Murdiyanto juga menekankan pentingnya menjaga keutuhan NKRI di era digital yang sarat hoaks dan polarisasi. Ia mengajak peserta untuk menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dengan membawa nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama'ah yang ramah dan moderat.

Kegiatan MAKESTA ini diikuti oleh puluhan pelajar dari Desa Pakel dan sekitarnya. Para peserta mendapatkan berbagai materi ke-NU-an, ke-IPNU-IPPNU-an, Keorganisasian, dan Keindonesiaan sebagai bentuk kaderisasi awal dalam struktur pelajar Nahdlatul Ulama.



Kontributor : Tim Media Anwalin
.
Share:

7/28/2025

Mujahadah: Menempa Jiwa Menuju Kebahagiaan Hakiki – Rutinan Ngaji Kitab Kimiyaus Sa'adah PR MDSRA Karanggandu


Anwalin News, Karanggandu, 28 Juli 2025 – Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDSRA) Ranting Karanggandu kembali melaksanakan pengajian rutin Kitab Kimiyaus Sa'adah karya Imam Al-Ghazali yang diampu oleh sahabat Muhammad Rahmatullah, S.Hum., M.Fil., selaku Wakil Ketua PR MDSRA Karanggandu.

Kegiatan yang dilaksanakan setiap malam Selasa ini menjadi wahana spiritual dan intelektual bagi kader Ansor dalam menggali ilmu tasawuf dan hikmah kehidupan. Pada kesempatan kali ini, Senin malam (28/7), kajian digelar di rumah sahabat Roziq, Dukuh Pager, Dusun Tirto, Desa Karanggandu.


Adapun tema kajian malam ini adalah “Mujahadah”, yang berarti perjuangan jiwa melawan hawa nafsu untuk meraih kemurnian batin dan ridha Ilahi. Dalam pemaparannya, sahabat Rahmatullah menyampaikan bahwa mujahadah merupakan kunci utama dalam proses tazkiyatun nafs (pensucian diri), sebagaimana ditegaskan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya:

"Tiada jalan menuju kebahagiaan yang sejati kecuali dengan mujahadah, sebab hawa nafsu adalah penghalang terbesar yang menutup hati dari cahaya Allah."
(Kimiyaus Sa'adah)


Kegiatan ini diikuti dengan penuh semangat oleh para Pengurus dan Kader GP Ansor Karanggandu serta turut hadir beberapa kader dari Ranting sekitar. Selain memperdalam pemahaman keislaman, pengajian ini juga menjadi sarana memperkuat ukhuwah dan semangat pengabdian di lingkungan masyarakat.

Sahabat Muhammad Rahmatullah menegaskan pentingnya kontinuitas kegiatan seperti ini:

“Ngaji kitab tasawuf seperti Kimiyaus Sa’adah bukan hanya menambah ilmu, tapi juga membentuk kepribadian kader agar memiliki orientasi hidup yang lurus dan bernilai akhirat. Mujahadah adalah langkah awalnya.”


Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan dalam mencari ilmu, Majelis ini diharapkan mampu menjadi ladang berkah dan pembentuk karakter spiritual kader Ansor yang kokoh di tengah arus zaman.



Kontributor : Khoirul Muzaki
Editor : Tim Media Anwalin
.
Share:

7/27/2025

Meneladani Adab Sholat Menurut Imam Al-Ghazali: Kajian Rutin Majelis Rijalul Ansor Karanggandu Bersama Sahabat Toni Sunanto


Anwalin News, Karanggandu – Suasana khusyuk dan penuh keberkahan kembali mewarnai malam Ahad di Dusun Complongan, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Dalam rangkaian kegiatan rutin Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Ranting Karanggandu, dilaksanakan kajian kitab Bidayatul Hidayah karya Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali yang diampu oleh Sahabat Toni Sunanto, Pengasuh Majelis Syifaul Qolby sekaligus Pengurus Harian GP Ansor Ranting Karanggandu.

Pada kajian kali ini, Sahabat Toni Sunanto membahas bab penting tentang Sholat, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah. Dalam penjelasannya, beliau mengajak para jamaah untuk tidak hanya melihat sholat sebagai rutinitas ibadah formal, namun juga sebagai penghubung yang suci antara hamba dengan Rabb-nya.

“Imam Al-Ghazali mengingatkan kita bahwa sholat adalah tiang agama, namun ia hanya menjadi penerang hati jika dilaksanakan dengan penuh kesadaran, adab, dan kekhusyukan,” ujar sahabat Toni dalam kajiannya.


Beliau juga menekankan pentingnya menjaga adab sebelum, saat, dan sesudah sholat, seperti memperhatikan kebersihan lahir dan batin, hadirnya hati dalam setiap gerakan dan bacaan, serta menumbuhkan rasa malu dan rendah diri di hadapan Allah SWT.

Kegiatan kajian ini dihadiri oleh para jamaah Masjid setempat, kader-kader Ansor dan Banser, serta warga Desa Karanggandu dan sekitarnya. Mereka terlihat antusias mengikuti kajian yang penuh makna ini, yang tak hanya memperdalam ilmu agama tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dalam bingkai ke-NU-an dan ke-Ansor-an.

Sahabat Toni Sunanto, yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren Darussalam Jajar, Sumbergayam, Durenan Trenggalek, dikenal aktif dalam dakwah bil hikmah dan membina masyarakat melalui pendekatan spiritual dan kultural. Melalui Majelis Syifaul Qolby yang ia rintis, ia senantiasa menghadirkan nilai-nilai tasawuf dan keteladanan ulama klasik dalam kehidupan sehari-hari.


Majelis Rijalul Ansor Karanggandu berharap bahwa kajian semacam ini dapat terus menghidupkan tradisi keilmuan di tengah masyarakat dan membentuk generasi muda yang mencintai ilmu, adab, dan sholat sebagai tiang utama dalam kehidupan spiritual mereka.

🕋 Kutipan Inspiratif dari Kajian:
"Ketahuilah, tidak akan diterima sholat seseorang kecuali jika hatinya turut bersujud bersama tubuhnya." (Imam Al-Ghazali – Bidayatul Hidayah)



Kontributor : Khoirul Muzakki
Editor : Tim Media Anwalin
.
Share:

Sinergi GP Ansor dan NU Ranting Karanggandu: Wujudkan Pendidikan Diniyah di Kawasan Pantai Damas


Karanggandu, Trenggalek – 26 Juli 2025
Anwalin News - Semangat kolaborasi antara Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Karanggandu, Pengurus NU Ranting Karanggandu, dan para tokoh masyarakat Dusun Damas kembali membuahkan langkah strategis dalam pembangunan umat. Bertempat di Masjid Al-Ikhlas Dusun Damas, musyawarah bersama digelar untuk merumuskan pendirian Lembaga Pendidikan Diniyah yang akan menjadi pusat pendidikan agama Islam bagi anak-anak pesisir Pantai Damas.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh, di antaranya Ketua PR GP Ansor Karanggandu, Sahabat Muh. Ali Ashari Makmun, Sekretaris Desa Karanggandu, Bapak Thoyibun, Rais Syuriyah NU Ranting Karanggandu, bapak Kyai Saeroji, Sekretaris NU Ranting Karanggandu, Bapak Agus Salim, serta jajaran takmir Masjid Al-Ikhlas dan masyarakat setempat.

Dalam penyampaiannya, Sahabat Ali Ashari menegaskan bahwa inisiatif ini berangkat dari kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan agama di wilayah terpencil:

“Kawasan Damas memiliki potensi, namun juga tantangan tersendiri. Pendidikan diniyah akan menjadi solusi untuk menjaga dan menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini.”


Pemerintah desa turut menyatakan dukungan melalui sambutan dari Sekretaris Desa, Bapak Thoyibun:

“Kami mendukung sepenuhnya, sebab pembangunan SDM melalui pendidikan agama adalah pondasi penting. Semoga lembaga ini menjadi berkah bagi seluruh warga Damas.”

Sementara itu, bapak Kyai Saeroji menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, ormas Islam, dan pemerintah:

“Ketika NU, Ansor, dan masyarakat bersatu, maka keberkahan akan turun. Pendidikan diniyah ini akan menjadi ladang amal jariyah bersama.”

Sekretaris NU Ranting Karanggandu, Bapak Agus Salim, juga menambahkan bahwa langkah ini sesuai dengan visi dakwah NU:

“Mendirikan lembaga diniyah bukan hanya menjawab kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi investasi peradaban di masa depan.”


Musyawarah menghasilkan kesepakatan awal berupa pembentukan tim pelaksana, perencanaan sarana prasarana, dan penyusunan program pendidikan. Antusiasme warga menjadi energi tersendiri untuk merealisasikan cita-cita bersama ini.

Dengan penuh harap, musyawarah ditutup oleh doa bersama. Semua pihak sepakat bahwa pendidikan diniyah akan menjadi tonggak baru dalam membangun generasi Islam yang berakhlak dan berilmu di kawasan pesisir selatan Trenggalek.

Kontributor : Khoirul Muzaki
Editor : Tim Media Anwalin PAC GP Ansor Watulimo
Share:

7/24/2025

PAC GP Ansor Watulimo Gelar Rapat Koordinasi Pra-Konferancab Ke-XIII di Mako Anwalin


Anwalin News, Watulimo, 23 Juli 2025Dalam rangka menyukseskan agenda besar Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Ke-XIII, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Watulimo menggelar Rapat Koordinasi di Mako Anwalin — kediaman Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Sahabat Murdiyanto — yang berlokasi di Desa Gemaharjo, Rabu malam (23/07).

Rapat yang dimulai sejak pukul 19.30 WIB ini dihadiri oleh seluruh jajaran Pengurus Harian PAC GP Ansor Watulimo, Pimpinan Ranting se-Kecamatan Watulimo, Kasatkorkel Banser, serta delegasi dari Ranting yang berhalangan hadir secara langsung. Agenda utama rapat membahas teknis pelaksanaan Konferancab Ke-XIII yang direncanakan berlangsung pada tanggal 6-7 Agustus 2025 di Hotel Prigi & Resort, Jl. Raya Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Sahabat Murdiyanto, yang memimpin langsung jalannya rapat menyampaikan pentingnya sinergi dan kesiapan seluruh kader menjelang hajatan besar tiga tahunan ini.

"Konferancab bukan sekadar pergantian kepemimpinan, tapi momentum konsolidasi dan refleksi gerakan kita. Maka, semua elemen harus terlibat aktif dan solid. Kita putuskan bersama malam ini, semua fasilitas hotel akan kita gunakan demi kelancaran dan kenyamanan seluruh peserta,” tegas Murdiyanto dalam arahannya.


Dalam rapat tersebut, disepakati secara mufakat bahwa seluruh fasilitas Hotel Prigi & Resort akan dimanfaatkan sepenuhnya. Mulai dari reservasi 21 kamar hotel, penggunaan Aula utama, Mushola, serta seluruh gedung pendukung milik hotel untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Konferancab.

Keputusan ini sekaligus menjadi langkah strategis agar kegiatan berjalan lebih efektif dan terpusat dalam satu lokasi, mengingat besarnya jumlah peserta dan pentingnya rangkaian agenda yang akan berlangsung selama dua hari tersebut.

Rapat berlangsung dengan penuh semangat dan kekeluargaan. Usai rapat, seluruh peserta menikmati ramah tamah dan doa bersama sebagai penutup.



Kontributor : Tim Media Anwalin - PAC GP Ansor Watulimo
.
Share:

7/20/2025

Filosofi dan Makna Logo Konferensi Anak Cabang Ke-XIII PAC GP Ansor Watulimo



1. Bumi Bulat dan Tunas Tumbuhan Hijau

  • Makna Bumi Bulat: Melambangkan semangat globalisasi, kesadaran lingkungan, dan kepedulian kader Ansor terhadap isu-isu kemanusiaan dan perdamaian dunia. Juga menunjukkan bahwa gerakan pemuda Ansor tidak hanya berpikir lokal, tetapi juga berpandangan luas dan mendunia.

  • Makna Tunas Tumbuhan Hijau: Simbol pertumbuhan, regenerasi, dan semangat pembaruan. Ini mencerminkan semangat kaderisasi yang berkelanjutan, serta harapan agar kader muda Ansor terus tumbuh, berkembang, dan menjadi pemimpin masa depan yang berakar pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

2. Logo ANSOR (Segitiga Hijau)

  • Segitiga dengan Bulan Bintang dan Sembilan Bintang: Adalah simbol khas Gerakan Pemuda Ansor yang menunjukkan identitas organisasi sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama (NU) yang berpijak pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah.

  • Warna Hijau: Melambangkan kedamaian, harapan, dan semangat keislaman. Warna ini juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan perjuangan yang bersih serta tulus.

  • Letak Logo ANSOR di Tengah: Menunjukkan bahwa GP Ansor menjadi pusat semangat, kekuatan ideologis, dan arah gerakan dalam kegiatan konferensi ini.

3. Angka Romawi "XIII"

  • Menyimbolkan bahwa konferensi ini adalah Konferensi Anak Cabang Ke-13 (XIII).

  • X (hitam) melambangkan kekuatan dan keteguhan dalam berorganisasi.

  • III (kuning emas) melambangkan optimisme, semangat kemajuan, dan harapan baru dalam regenerasi kepemimpinan.

4. Tulisan “KONFERANCAB GP. ANSOR WATULIMO - TRENGGALEK”

  • "KONFERANCAB" (warna oranye): Memberi kesan semangat, antusiasme, dan keberanian untuk mengambil keputusan penting demi masa depan organisasi.

  • "GP. ANSOR" (warna hijau tua): Identitas organisasi yang kuat dan melekat dalam jiwa kader-kader mudanya.

  • "WATULIMO - TRENGGALEK": Menegaskan lokasi dan wilayah pengabdian organisasi, serta menunjukkan kebanggaan terhadap daerah sebagai tempat tumbuhnya kader-kader unggul Ansor.


Kesimpulan

Logo Konferancab Ke-XIII PAC GP Ansor Watulimo ini dirancang tidak hanya sebagai simbol acara, tetapi juga sebagai gambaran komprehensif dari identitas, semangat, cita-cita, dan arah perjuangan kader GP Ansor Watulimo. Dengan perpaduan simbol-simbol alam, angka, warna, dan logo organisasi, logo ini mengandung pesan kuat tentang regenerasi, semangat perubahan, dan militansi kader dalam membangun masa depan Ansor yang progresif dan membumi di era digital.

Logo Selengkapnya silahkan Unduh di bawah ini





Oleh : Tim Media Anwalin - PAC GP. Ansor Watulimo
.
Share:

7/17/2025

Ketinggian Derajat Ilmu dan Majelis Ilmu dalam Pandangan Al-Qur’an (Tafsir Surah Al-Mujādilah Ayat 11)


Surat Al-Mujadilah Ayat 11

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا ۖ يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

 "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, 'Berilah kelapangan di dalam majelis,' maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, 'Berdirilah kamu,' maka berdirilah; niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujādilah: 11)


1. Latar Belakang Turunnya Ayat

Menurut sebagian ulama tafsir, ayat ini turun berkaitan dengan peristiwa di majelis Rasulullah ﷺ, ketika kaum Anshar dan Muhajirin duduk dalam halaqah ilmu, lalu datang para sahabat baru dari luar Madinah dan tidak mendapatkan tempat duduk. Rasulullah ﷺ kemudian memerintahkan agar memberi kelapangan. Namun, sebagian enggan, lalu turunlah ayat ini sebagai teguran dan arahan etika dalam majelis.


2. Kandungan dan Tafsir Ayat

a. Etika dalam Majelis (تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ)

Allah menyeru orang-orang beriman agar memberi ruang dan kelapangan dalam majelis, khususnya majelis ilmu dan dzikir. Ini menunjukkan pentingnya adab dalam majelis:

  • Saling memberi tempat,

  • Tidak egois dalam posisi duduk,

  • Mendahulukan orang lain untuk memperoleh manfaat ilmu.

Tafsir al-Jalalain:
"Apabila dikatakan kepadamu, 'Berlapang-lapanglah dalam majelis,' maka berlapang-lapanglah, niscaya Allah akan memberikan kelapangan untukmu di dunia dan akhirat."

b. Ketaatan kepada Arahan Pemimpin Ilmu (فَانشُزُوا)

Jika diperintahkan untuk berdiri, berpindah, atau menyesuaikan tempat, maka patuhilah. Ini mengajarkan kedisiplinan dan ketaatan dalam majelis sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu dan pemilik ilmu.

c. Keutamaan Iman dan Ilmu (يَرْفَعِ اللَّهُ...)

Allah menjanjikan derajat yang tinggi bagi dua golongan:

  1. Orang beriman – karena iman adalah fondasi amal.

  2. Orang yang berilmu – karena ilmu adalah penerang dan penuntun amal.

Tafsir Ibnu Katsir:
"Ini menunjukkan bahwa ilmu lebih utama daripada iman saja, karena Allah menyebutkan secara khusus bahwa orang-orang berilmu diangkat derajatnya, bahkan melebihi orang beriman biasa."

Tafsir Quraish Shihab (Al-Mishbah):
"Allah meninggikan derajat mereka yang memiliki ilmu dengan derajat-derajat spiritual dan sosial yang tidak dapat dicapai oleh yang lainnya."


3. Pelajaran dan Hikmah Ayat

  • Ilmu adalah tangga kemuliaan; bukan hanya memperbaiki amal, tetapi juga mengangkat derajat seseorang di sisi Allah dan manusia.

  • Majelis ilmu adalah ladang pahala, maka hadiri dengan adab dan penghormatan.

  • Ketaatan dalam majelis dan kepatuhan pada pemimpin ilmu menunjukkan akhlak orang beriman.

  • Kelapangan hati dan tempat dalam kehidupan diberikan Allah bagi mereka yang lapang dalam bermasyarakat.


4. Referensi

  1. Tafsir al-Jalalain, Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi

  2. Tafsir Ibnu Katsir, Ismail bin Umar bin Katsir

  3. Tafsir Al-Mishbah, M. Quraish Shihab

  4. Tafsir al-Munir, Wahbah az-Zuhaili

  5. Shahih Bukhari dan Muslim – Riwayat tentang adab majelis dan keutamaan ilmu

  6. Kitab Ta’lim al-Muta’allim, Imam Az-Zarnuji – tentang adab dalam belajar


Penutup

Surat Al-Mujādilah ayat 11 merupakan ayat yang menegaskan pentingnya keimanan dan ilmu sebagai pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim. Tidak hanya membimbing amal, keduanya menjadi sebab diangkatnya derajat seseorang di sisi Allah. Maka dari itu, marilah kita senantiasa menjaga adab dalam menuntut ilmu dan menghidupkan majelis-majelis ilmu sebagai jalan menuju kemuliaan dunia dan akhirat.



Penulis : Murdiyanto - Ketua PAC GP. Ansor Watulimo
.
Share:

Rijalul Ansor Watulimo Gelar Lailatul Ijtima' Penuh Khidmat di Desa Ngembel: Menyatukan Dzikir, Sholawat, dan Ukhuwah

Anwalin News, Watulimo – Suasana khidmat dan penuh kekeluargaan menyelimuti pelaksanaan Lailatul Ijtima’ Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Watulimo yang digelar pada Rabu malam, 16 Juli 2025 di rumah sahabat Kusyadi, Wakil Ketua Pimpinan Ranting GP Ansor Desa Ngembel, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Murdiyanto, beserta jajaran Pengurus Harian PAC, Pengurus Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDSRA), Satkoryon Banser, Satsus Denwatser, para Pimpinan Ranting, Kasatkorkel Banser, serta seluruh kader dan anggota GP Ansor Desa Ngembel.

Acara diawali dengan sambutan pengantar dari Ketua PAC GP Ansor Watulimo, Murdiyanto. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya menjaga semangat spiritual dalam setiap aktivitas kaderisasi dan gerakan sosial kemasyarakatan.

“Kita bukan hanya barisan kader penggerak, tapi juga barisan yang berbaris dalam dzikir, sholawat, dan cinta para ulama. Semangat Rijalul Ansor ini adalah nafas perjuangan kita agar tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga kokoh secara ruhani,” ujar Murdiyanto dengan penuh semangat.

Ia juga menyampaikan bahwa Lailatul Ijtima’ bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan momentum untuk memperkuat keimanan dan mempererat ukhuwah antar sesama anggota Ansor-Banser.

“Majelis dzikir ini adalah tempat kita menyatukan hati, menyelaraskan niat, dan meneguhkan komitmen pengabdian kepada umat, bangsa dan Nahdlatul Ulama,” lanjutnya.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan amalan-amalan khas Majelis Dzikir dan Sholawat: pembacaan Istighotsah, Hizib Nawawi, Hizib Nashar, Aurad Mbah Hasyim Asy’ari, dan ditutup dengan pembacaan Mahalul Qiyam secara berjamaah yang menggema khusyuk di ruang acara.

Setelah rangkaian dzikir dan sholawat selesai, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi santai seputar program keummatan dan penguatan peran kader di tingkat desa, serta ramah tamah yang mempererat ikatan emosional antar anggota.

Acara rutinan ini menjadi bukti bahwa semangat kader Ansor tidak hanya hadir dalam aksi nyata sosial dan keummatan, tetapi juga dalam penguatan spiritual yang menjadi ruh dari setiap gerakan.

“Mari terus kita hidupkan majelis ini di setiap ranting, karena dari sinilah energi kita diperbarui untuk tetap istiqamah dalam perjuangan,” tutup Murdiyanto penuh harap.

Dengan suasana yang hangat dan penuh barakah, kegiatan Lailatul Ijtima’ malam itu menjadi bukti nyata bahwa kader-kader Ansor Pimpinan Anak Cabang Watulimo siap menjadi garda depan dalam menjaga nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dan meneruskan perjuangan para ulama.


.
Kontributor : Tim Media Anwalin - PAC GP Ansor Watulimo
.
Share:

7/13/2025

Ansor Karanggandu Gelar Rapat Kerja Perdana, Perkuat Komitmen Kaderisasi dan Pengabdian

Anwalin News, Karanggandu, 13 Juli 2025 — Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Karanggandu sukses menggelar kegiatan Rapat Kerja (Raker) yang dilaksanakan pada Ahad malam, 13 Juli 2025 pukul 19.30 WIB sampai selesai. Kegiatan ini bertempat di Base Camp Ansor/Banser Ranting Karanggandu yang berlokasi di RT. 10 RW. 03 Dusun Gading, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Rapat kerja ini dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus Pimpinan Ranting GP Ansor Karanggandu. Agenda utama yang dibahas meliputi evaluasi kegiatan sebelumnya, penataan program kerja ke depan, pembentukan tim pelaksana kegiatan strategis, hingga konsolidasi kaderisasi dan penguatan ideologi ke-NU-an dan kebangsaan.

Acara dipandu langsung oleh Ketua PR GP Ansor Karanggandu, sahabat Muh. Ali Ashari Makmun, yang sekaligus memberikan pengarahan dan semangat kepada seluruh pengurus.

Dalam sambutannya, sahabat Ali menekankan pentingnya soliditas dan kerja nyata di lapangan.

“GP Ansor bukan sekadar nama organisasi, tetapi medan pengabdian yang harus kita isi dengan kerja nyata, kekompakan, dan semangat kaderisasi. Mari kita niatkan semua ini sebagai bagian dari ibadah dan kontribusi kita kepada umat, bangsa, dan Nahdlatul Ulama,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Raker ini menjadi momentum awal untuk menyusun langkah-langkah strategis yang lebih terarah dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Selain pemaparan program kerja, forum Raker juga menjadi ajang diskusi terbuka antar pengurus untuk menyampaikan ide-ide kreatif, termasuk rencana kegiatan sosial keumatan, pelatihan kader, serta sinergi dengan lembaga dan banom NU lainnya di tingkat desa.

Kegiatan berlangsung dengan penuh semangat, kekeluargaan, dan khidmat. Seluruh peserta menyatakan komitmennya untuk bersama-sama menghidupkan Ansor di tingkat ranting, sesuai dengan semangat “Berjuang, Berkhidmat, dan Bermanfaat.”

Dengan adanya Rapat Kerja ini, PR GP Ansor Karanggandu berharap mampu mencetak kader-kader militan yang siap menjaga nilai-nilai ke-NU-an, keislaman, dan keindonesiaan secara berkelanjutan.

______

Kontributor : Tim Media Anwalin PAC GP. Ansor Watulimo
.
Share:

Pemimpin yang Abai pada Komando: Benih Kekacauan dalam Organisasi


Dalam setiap struktur organisasi, apalagi organisasi sosial keagamaan seperti Gerakan Pemuda Ansor atau Nahdlatul Ulama, garis komando dan ketaatan pada instruksi pimpinan adalah ruh yang menjaga kohesivitas dan keberkahan gerakan. Namun bagaimana jika seorang pemimpin justru mulai abai terhadap instruksi atau undangan dari pimpinan di atasnya, dan memilih menghadiri acara lain yang tidak menjadi kewajiban utama? Ini bukan hanya sekadar kelalaian administratif, tetapi sudah menjadi benih disintegrasi struktural dan moral.

Baca Juga; Menjaga Marwah Organisasi: Urgensi Garis Komando dan Bahaya Loncat Komando dalam Tubuh GP Ansor

1. Pengkhianatan terhadap Amanah

Seorang pemimpin bukan hanya jabatan, tetapi amanah (amanah taklifiyah) yang mengikat secara moral dan spiritual. Ketika ia mengabaikan instruksi dari atasannya, sejatinya ia sedang menyia-nyiakan amanah itu. Rasulullah SAW bersabda:

"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan mengabaikan undangan resmi atau instruksi, ia telah menunjukkan ketidakseriusan dalam mempertanggungjawabkan tugasnya di hadapan Allah dan manusia.

2. Merusak Kultur Disiplin Organisasi

Sikap tidak taat terhadap instruksi pimpinan menjadi preseden buruk bagi kader di bawahnya. Jika pemimpin saja berani melanggar garis komando, bagaimana mungkin ia dapat menuntut kedisiplinan dari anak buahnya? Inilah yang disebut dengan "loncat komando", yang secara struktur dapat melemahkan kesolidan organisasi.

Dalam doktrin organisasi militer dan semi-militer (seperti Banser), garis komando adalah mutlak. Tanpa itu, perintah bisa diperdebatkan, disiplin menjadi longgar, dan akhirnya semangat kolektif pun melemah.

3. Memicu Konflik Horizontal dan Fragmentasi

Ketika seorang pemimpin lebih memilih kegiatan di luar daripada memenuhi panggilan internal organisasi, ia menciptakan dualisme loyalitas. Ia sedang menunjukkan bahwa ada hal yang lebih penting daripada kepentingan organisasi. Ini akan menciptakan kecemburuan, perpecahan, bahkan konflik horizontal di antara sesama kader. Ujungnya adalah fragmentasi yang merugikan jangka panjang.

4. Menurunkan Reputasi Organisasi di Hadapan Publik

Dalam konteks publik, ketidakhadiran pemimpin dalam acara resmi bisa ditafsirkan sebagai konflik internal, ketidaksolidan, atau bahkan kegagalan komunikasi struktural. Ini bisa merusak citra organisasi di mata masyarakat, padahal kerja kolektif organisasi tersebut bisa saja sangat positif. Satu tindakan abai bisa merusak capaian bersama.

5. Tidak Meneladani Etika Kepemimpinan Nabi

Rasulullah SAW adalah teladan dalam disiplin dan penghormatan terhadap struktur. Beliau tidak pernah membangkang terhadap perintah Allah, dan senantiasa menghormati keputusan kolektif para sahabat. Dalam organisasi, prinsip ini menjadi dasar etika kepemimpinan.

"Sesungguhnya orang-orang yang melanggar perintah Rasul, maka hendaklah mereka takut ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih."
(QS. An-Nur: 63)

Kesimpulan: Ketaatan adalah Fondasi Kepemimpinan

Kepemimpinan yang baik tidak hanya dilihat dari kemampuan berbicara atau tampil di panggung, tetapi dari ketaatannya kepada struktur, kesetiaannya pada komando, dan konsistensinya menjalankan amanah. Mengabaikan instruksi pimpinan untuk alasan yang tidak prinsipil adalah bentuk kemunduran moral yang bisa menjadi fitnah organisasi.

Karenanya, dibutuhkan introspeksi dari setiap pemimpin: apakah kita masih amanah dalam menjalankan tanggung jawab, atau sedang menjadi penyebab keretakan struktur tanpa sadar?

"السمع والطاعة على المرء المسلم فيما أحب وكره ما لم يُؤمر بمعصية"

 "Mendengar dan taat adalah kewajiban seorang Muslim dalam hal yang disukai maupun tidak, selama tidak diperintah untuk maksiat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Referensi:

  • Al-Qur’an, Surah An-Nur ayat 63

  • HR. Bukhari dan Muslim tentang amanah dan ketaatan

  • Khittah Nahdlatul Ulama tentang kepemimpinan struktural

  • AD/ART GP. Ansor & Banser mengenai sistem instruksional


.
Kontributor : Murdiyanto - Ketua PAC GP Ansor Watulimo
Editor : Tim Media Anwalin PAC GP Ansor Watulimo
.
Share:

"Jika pertemanan seseorang tidak memberimu manfaat maka jangan mengambil untung dengan memusuhinya". (Imam Syafi'i)

"Jangan jadikan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat, dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja". (Hadratus Syekh K.H. Muh. Hasyim Asy'ari)

Terjemahkan

Tari Roddat Islami

Kutipan Kitab Kuning

Amalan Khusus

Launching Website

Sekapur Sirih Launchingnya ANWALIN.OR.ID - Website Baru Ansor Watulimo Online

SAMBUTAN KETUA PAC GP. ANSOR WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK   Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Bismillaahirrahmaanirrahiim Alhamdul...