Anwalin News, Pogalan — Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pogalan resmi membuka kegiatan PKD (Pelatihan Kepemimpinan Dasar) dan Diklatsar Banser pada Jumat (4/7/2025) di MI YAPENDAWA, Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, 4-6 Juli 2025, dengan mengusung tema “Dari Tradisi ke Aksi: Mencetak Kader Navigator Masa Depan.”
Acara pembukaan diawali dengan apel yang dipimpin oleh Wakasatkorcab Banser Trenggalek, Sahabat Murjianto. Secara resmi kegiatan dibuka oleh Ketua PC GP. Ansor Trenggalek, Sahabat Gus H. Muh. Izuddin Zakki yang memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh peserta.
Dalam sambutannya, Gus Zakki menegaskan pentingnya peran kader Ansor dan Banser sebagai penerus perjuangan para ulama dalam menjaga tradisi keislaman, kebangsaan, dan keindonesiaan. Beliau mengajak seluruh kader untuk tidak hanya berpegang teguh pada tradisi Aswaja An-Nahdliyah, tetapi juga bergerak aktif di masyarakat dengan aksi nyata yang membawa manfaat.
“Kita ini pewaris tradisi para kiai, maka kader GP. Ansor dan Banser harus mampu menjaga dan menghidupkan nilai-nilai Tawasuth (moderasi), Tawazun (keseimbangan), I’tidal (keadilan), dan Tasamuh (toleransi) dalam kehidupan sehari-hari,” pesan Gus Zakki.
“Empat prinsip itu adalah pondasi kokoh agar kita bisa tampil sebagai kader yang kuat dalam keyakinan, bijak dalam bersikap, adil dalam bertindak, dan toleran dalam bergaul dengan masyarakat yang majemuk,” lanjutnya.
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Forkopimcam Pogalan, Pengurus MWC NU Pogalan, Pimpinan Banom NU tingkat PAC, para Ketua PAC GP. Ansor se-Kabupaten Trenggalek, Kasatkoryon Banser se-Kabupaten Trenggalek, serta para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
Dikonfirmasi terpisah, karena tidak bisa hadir pada waktu Pembukaan, Sahabat Murdiyanto memberikan apresiasi khusus atas terselenggaranya PKD dan Diklatsar Banser ini.
“PKD dan Diklatsar ini merupakan langkah strategis untuk memperkokoh barisan pemuda NU. Kader yang lahir dari pelatihan ini harus siap mengabdi, menebar manfaat, dan menjaga marwah organisasi. Ini bukan sekadar kegiatan, tapi bagian dari perjalanan kaderisasi yang membentuk karakter dan loyalitas,” ungkap Sahabat Murdiyanto.
Selama tiga hari, peserta akan mengikuti berbagai materi, mulai dari ideologi, ke-NU-an, ke-Ansor-an, wawasan kebangsaan, hingga keterampilan lapangan Banser. Dengan pelatihan ini, diharapkan lahir kader-kader muda yang siap menjaga NKRI dan terus menegakkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Acara pembukaan berjalan dengan penuh semangat, mencerminkan kuatnya sinergi antar elemen Nahdlatul Ulama di Trenggalek dalam membangun masa depan yang berkarakter dan berkualitas. (My)
.
